Otomotifnet.com – Pengalaman pertama kendaraan otonom sempat bingun kikuk, nama mobil otonom itu adalah Navya yang hadir di ajang Asian Games 2018.
Mobil otonom ini dihadirkan oleh operator seluler Telkomsel menjadi ajang pamer teknologi 5G Telkomsel yang sudah mereka miliki.
Navya beroperasi secara otonom alias autonomous tanpa harus melibatkan pengemudi untuk mengoperasikan atau mengendalikan mobil itu.
Kalaupun ada operator di dalam (berdiri di sisi tengah), tugasnya hanya menyambut penumpang (greeting), mengoperasikan perangkat kamera untuk ber-selfie ria, dan menekan tombol emergency brake jika sewaktu-waktu muncul situasi darurat.
Navya in 4 buah roda seperti mobil konvensional, dan berjalan di jalan umum yang terdapat kendaraan lain di jalurnya, seperti mobil, motor dan bus.
Beda dengan kereta yang punya rel dan jalurnya steril dari kendaraan lain.
(BACA JUGA: Perbandingan Yamaha Xabre Saat Ini Dengan Desain Versi Faceliftnya, Apa Yang Beda?)
Pertama masuk kabin Navya, kesan pertama adalah kabin yang lapang.
Empat buah bangku yang menyamping, terasa tidak berhimpitan ketika diisi penuh.
Lantai tengah yang mengakomodasi 4 orang penumpang berdiri pun termasuk luas sehingga jauh dari kesan sempit.
Saat pintu sudah ditutup dan Navya hendak berjalan, kami sempat menunggu 5-10 menit sebelum ia benar-benar berjalan.
Sebabnya karena Navya menunggu jalur benar-benar kosong (aman) saat hendak masuk ke jalan dari shelter-nya.
Saat melaju, karena ini merupakan kendaraan elektris, maka tidak ada suara sama sekali, termasuk suara desing ban yang tidak muncul mengingat kecepatan berjalannya tak lebih dari 25 km/jam.
(BACA JUGA: Toyota Fortuner Lepas Kendali Lalu Terguling, Terjang Rumah Warga Hingga Hancur)
Navya sebagai kendaraan otonom mampu memperlambat laju atau berhenti, saat sistem mendeteksi ada obyek di depan.
Misalnya saat ada orang menyeberang dan juga saat muncul antrean shuttle bus yang beroperasi di kompleks Gelora Bung Karno, Senayan.
Ketidaknyamanan muncul saat Navya mengerem.
Deselerasinya kurang halus bahkan seperti terjadi hard braking. efeknya penumpang seperti terdorong ke depan.
Bagi penumpang yang berdiri, empasan itu terasa lebih kuat.
Sayang sekali karena saat berakselerasi, Navya bisa melakukannya dengan halus.
(BACA JUGA: Terlalu, Pemohon SIM Ditembak Rp 500-650 Ribu)
Kemampuan manuver Navya sangat kecil hingga tak perlu makan ruang saat berputar balik.
Hal tersebut dikarenakan Navya sudah dilengkapi sistem kemudi 4 roda (four wheel steering/4 WS).
Jadi saat berputar balik ke kanan, roda depan akan membelok ke kanan dan poros roda belakang akan membelok ke kiri.
(BACA JUGA: Kipas-Kipas, Kapolres Terima Pungli Rp 50 Juta Seminggu, Kasat Lantas Rp 15 Juta)
Sementara kami tidak punya data apakah Navya berpenggerak 2 roda atau semua roda.
Tidak ada catatan khusus perihal bantingan suspensinya mengingat rute yang dilalui Navya tidak ada jalan berlubang atau speed bump.
Rasanya mengendarai, eh maksud kami menumpang, Navya lebih mirip seperti naik MRT namun dengan roda dan di jalan beraspal, bukan rel.
Editor | : | Joni Lono Mulia |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR