"Korban (Abdullah) kan mengendarai motor itu bawa alat pancing. Mungkin saja, alat pancing itu tersangkut di bodi truk ketika mau menyalip pak. Kemudian, korban akhirnya jatuh terlindas truk," kata Sarbani yang mengaku melihat akan tragedi yang mendera Abdullah.
Sarbani menerangkan, apabila kondisi korban pun mengalami robek pada bagian perut, serta alami patah tulang di kaki bagian paha kanan. Warga pun saat itu berupaya menolong hingga menahan pengemudi truk.
Soal adanya warga emosi hingga lakukan aksi pengerusakkan truk, dibenarkan Sarbani.
Saat setelah tragedi kecelakaan yang dialami warga Kembangan, Jakarta Barat itu, warga yang ada di lokasi kejadian langsung emosi dan lakukan pengerusakan terhadap truk yang menabrak Abdullah.
"Tidak hanya (merusak) truk yang tewaskan si korban (Abdullah) saja ya. Tetapi, ada truk lain yang baru tiba di lokasi kejadian juga dirusakin warga sekitar. Warga di sini memang emosinya sudah tak terbendung lantaran warga itu kesal di jam-jam ramai aktivitas warga, truk kerapkali melintas di sini. Selain membuat macet, malah sering memakan korban," kata Sarbani.
(BACA JUGA: Dulu Kritik Sekarang Memuji, Bos Besar Ducati Tutupi Kecewa Lorenzo Pindah)
Diperkirakan Sarbani, lebih dari lima truk yang dirusak oleh warga.
Bahkan, warga melakukan sweeping terhadap truk yang akan melintas di lokasi kejadian.
"Jadi awalnya dirusak truk yang tabrak korban, lalu datang lagi satu truk oleh warga dirusakin lagi. Kemudian, saking kesalnya warga saat itu langsung sweepeing. Sebab memang truk-truk ini rata-rata tujuannya itu ke proyek reklamasi Jakarta-Banten. Ada juga truk lain yang bukan menuju lokasi itu turut dirusak warga. Alhasil sekitar lebih dari lima truk dirusak warga," ujar Sarbani kembali.
Dikatakan Sarbani kembali, bila semua warga berharap agar pengusaha truk yang melintasi kawasan Tegal Alur, tidak melintas di jam-jam ramainya aktifitas warga. Warga sekitar, papar Sarbani, ingin agar truk-truk melintas di sekitar pukul 21.00 WIB hingga 05.00 WIB subuh.
"Karena, di kawasan ini kan pagi-pagi itu ramai aktivitas warga. Ada ibu-ibu naik motor anterin anaknya sekolah, karyawan berangkat ngantor jadi ya tolong aspirasi warga ini tolong dengar. Jangan tak didengar. Alhasil warga jadi emosi. Susah dibendung," jelasnya.
(BACA JUGA: Kisah Biker, Garuda Di Dadaku, Malaysia Di Perutku Di Perbatasan RI)
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR