Contohnya bisa ambil patokan dari spesifikasi Honda CRF150L deh.
Di sana tertera bahwa diameter x langkah Honda CRF150L adalah 57,3 x 57,8 mm.
Angka diameter dan langkah yang hampir sama alias berbeda tipis hanya 0,5 mm berarti mesin tersebut berjenis square engine.
Apa sih yang dimaksud square ini?
(BACA JUGA: Wuih, Penyanyi Cantik Raisa Tepergok Di Paddock Tim Suzuki MotoGP, Ada Apa Ya?)
Mesin dengan tipe ini memiliki tenaga yang hampir merata disemua tingkatan RPM, baik pada RPM rendah maupun pada RPM tinggi.
Lalu kalau panjang langkah piston lebih besar dari diameter piston, tandanya mesin itu berjenis overstroke.
Contohnya Kawasaki ZX130 yang punya diameter piston 53 mm tapi langkah pistonnya 59,1 mm.
(BACA JUGA: Mazda RX-8 Bikin Kaget, Ditemukan Dalam Kondisi Sudah Modis)
Mesin dengan tipe ini memiliki karakteristik mampu mengeluarkan tenaga dan torsi yang besar pada RPM rendah dan menengah.
Karakternya cocok untuk penggunaan harian yang sering stop and go di kemacetan.
Terakhir, mesin yang diameter pistonnya lebih besar dari langkah pistonnya disebut overbore!
Nah, mesin dengan tipe ini mampu berputar hingga RPM tinggi, punya tenaga puncak yang besar pada RPM menengah dan tinggi.
Karakter mesin overbore cocok pada motor berkarakter sport, contohnya pada Suzuki GSX-R150 yang diameter x langkah pistonnya 62 x 48,8 mm.
(BACA JUGA: Hey! Jangan Cuci Helm Sembarangan, Risikonya Bisa Sakit)
Editor | : | Joni Lono Mulia |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR