Otomotifnet.com – Salah satu cara proses cuci motor, semprotan air bertekanan tinggi atau steam kerap jadi pilihan pemilik motor.
Dengan air bertekanan tinggi, diyakini kotoran yang melekat jadi mudah rontok sehingga proses mencuci pun jadi lebih cepat.
Untuk bagian motor tertentu, apakah mencuci motor dengan air bertekanan tinggi aman dilakukan?
(BACA JUGA: Begini Penampakan Toyota Hiace Terbaru, Posisi Mesin Pindah Ke Muka)
“Meskipun lebih cepat bersih, semprotan air bertekanan tinggi sebaiknya dihindari karena berefek negatif buat motor,” jelas Aldi Garibaldi dari Restomax Moto Detailing di Cilandak, Jakarta Selatan.
Kalau disemprot ke bagian bodi atau komponen besi, dikhawatirkan malah cepat kusam karena lapisan cat atau antikarat di motor malah cepat terkelupas.
“Supaya aman, Restomax sendiri pakai semprotan air bertekanan sedang dengan bantuan mesin pendorong air, bukan kompresor angin,” ungkap Aldi Garibaldi.
(BACA JUGA: Kawasaki Versys 1000 2019 Meluncur, Mirip Ninja 250 Pakai Paruh Bebek)
Selain itu, air bertekanan tinggi juga berisiko masuk ke celah mesin atau sambungkan kelistrikan di motor.
Efeknya, motor bisa sulit dinyalakan, mogok atau bahkan terjadi korsleting ketika akan dihidupkan setelah dicuci.
(BACA JUGA: Gak Salah Liat, Warna Putih New Mitsubishi Triton Berubah Silver, Ternyata Jimat Andalan)
“Kami juga pakai kompresor angin, tapi ya digunakan sesuai fungsinya yaitu menyemprotkan angin untuk membersihkan sisa air setelah motor dicuci,” tukas Aldi Garibaldi.
Sebaiknya, hindari cuci motor dengan air bertekanan tinggi atau steam.
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR