Karis Ghosn dimulai saat ia bekerja sebagai management trainee di Michelin.
Karirnya melejit, ia pun lantas menjabat sebagai manager di pabrik Michelin di Le Puy, Prancis.
Tak berhenti di situ, Carlos Ghosn pun akhirnya menjabat head of research untuk pengembangan ban industri Michelin pada pertengahan 1980-an.
Seolah tak mau berhenti, Ghosn akhirnya menjabat sebagai chief operating officer (CEO) di Michelin North America pada 1988.
(BACA JUGA: Bos Nissan Carlos Ghosn Bikin Call Conference, Bicara Keuntungan)
Meski karirnya melejit, ternyata ada gosip bahwa karir Ghosn bakal stagnan di Michelin, karena Michelin adalah perusahaan keluarga.
Akhirnya, pada 1996 Ghosn hijrah ke perusahaan mobil asal Prancis yang nyaris bangkrut, Renault.
Berusaha menyelamatkan Renault dari kebangkrutan, Ghosn pun mulai melakukan 'diet ketat' untuk menekan pengeluaran perusahaan.
Ghosn tutup pabrik Renault di Belgia dan berhentikan 3.300 karyawan.
(BACA JUGA: Berkat Aliansi, Pendapatan Renault-Nissan Naik 16 Persen)
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR