Jakarta – Berkat aliansi, pendapatan Renault-Nissan naik 16 persen secara global pada 2016 dibanding 2015. Aliansi diklaim berhasil menghemat biaya operasional, buntutnya pendapatan naik.
Kinerja sinergi aliansi tahun 2016 yang direalisasikan oleh aliansi mencapai €5 miliar di 2016, naik dari €4,3 miliar pada tahun 2015.
Operasi gabungan dalam engineering, manufacturing dan purchasing menyumbang sebagian besar pemasukkan sebesar €700 juta.
"Pengembangan kerja sama di seluruh aliansi memberikan manfaat yang besar bagi seluruh anggota, hal ini tercermin dari skala ekonomi, terobosan teknologi dan inovasi yang dibagikan antara Renault dan Nissan," bilang Carlos Ghosn, Chairman and Chief Executive Officer Renault-Nissan Alliance.
Ghosn optimis target yang sudah dicanangkan bisa tercapai. "Kami berada di jalur yang tepat untuk merealisasikan sinergi sebesar € 5,5 miliar di tahun 2018, bahkan sebelum memperhitungkan kontribusi dari Mitsubishi Motors, mitra aliansi baru kami," sambungnya, melalui keterangan tertulis (13/7).
Bergabungnya Mitsubishi Motors menjadi anggota penuh ketiga Aliansi pada akhir 2016, penjualan tahunan sudah mencapai 10 juta unit.
Mitsubishi Motors datang dua tahun setelah Renault dan Nissan memperdalam kemitraan mereka dengan menggabungkan empat fungsi utama yaitu Engineering, Manufacturing & Supply Chain Management, Purchasing and Human Resources. (Otomotifnet.com)
Editor | : | toncil |
KOMENTAR