Aliran
Aliran atau genre custom cukup beragam, ada scrambler tracker, café racer, chopper, dan bobber. Kami jabarkan satu per satu secara singkat.
Scrambler mengambil inspirasi dari desain motor garuk tanah jadul, untuk itu genre ini biasanya dilengkapi dengan kaki-kaki yang tangguh yang dapat melahap segala medan.
Tangki yang tak terlalu besar dengan jok rata.
Ciri khas lainnya, knalpot scrambler biasanya dipasang menggantung ke atas.
Tracker boleh dibilang hampir mirip dengan scrambler, hanya tingginya tidak sejenjang besutan garuk tanah tersebut.
Mengambil inspirasi dari motor balap flat track di America. Umumnya dilengkapi dengan pelat rata di depan sebagai tempat nomor start.
Café racer terinspirasi dari motor balap jadul, dapat dilengkapi fairing atau tidak.
Baca Juga : Aneh! Bule Amerika Order Modif Yamaha Scorpio Lewat Facebook, Saat Mau Dikirim Malah Dibilang Jangan
Setang biasanya memakai model clip-on atau jepit yang dipasang di bawah segitiga atas atau model clubman.
aret bundar menggunakan ban aspal untuk grip yang baik, serta umumnya memakai buntut tawon pada buritan.
Sesuai namanya, chopper memiliki bodi minimalis tanpa suspensi belakang. Tren minimalis berlanjut tanpa penggunaan sepatbor depan serta tangki yang kecil.
Ukuran ban depan biasanya kontras dengan belakang dengan setang tinggi menjulang.
Bobber memiliki ciri khas bodi minimalis dengan ban gendut yang terpasang pada pelek dengan diameter sama.
Baca Juga : Kotak Pelurunya Bikin Gagal Fokus, Yamaha Scorpio Kalem Ini Mengacu Ke Amerika
Genre yang cukup ngetren ternyata ikut dipengaruhi oleh public figure. Seperti motor chopper oldskool yang namanya naik daun setelah Presiden RI juga memesan dan memiliki motor tersebut.
“Motor custom sekarang sudah jadi lifestyle, karena public figure ikut mempengaruhi trennya,” ujar Dicky.
Atenk menambahkan, genre yang naik daun karena seperti chopper juga menjadi panduan bagi bengkel-bengkel lokal di daerah untuk lebih mengeksplor kreasinya.
Untuk di Indonesia ternyata salah satu aliran yang disukai adalah scrambler.
“Kebanyakan scrambler. Karena masih nyaman untuk harian dan masih oke untuk lewat jalan-jalan yang rusak,” tambah Djamer.
Baca Juga : Dasar Inazuma, Diraba-Raba Bengkel, Spontan Kayak Moge
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR