Otomotifnet.com - Motor custom saat ini makin menjamur, buka cuma menyentuh bikers tulen yang memang main motor sudah jadi gaya hidup, namun juga telah menjangkiti bikers pemula.
Bahkan tren ini pun disambut pabrikan dengan meluncurkan varian yang kental aura custom, sebut saja Kawasaki dengan W175.
Tren ini juga ditunjang dari menjamurnya bengkel custom.
Nah, bagi Anda yang ingin memulai, berikut kami jabarkan panduan mengenai membangun motor custom.
Sebagai bahan custom, berbagai macam motor dapat digunakan.
Namun, umumnya para builder atau penggemar modifikasi menggunakan Yamaha Scorpio, Suzuki Thunder 250 atau Honda Tiger.
Alasannya rata-rata karena motor tersebut memiliki kapasitas mesin di atas 200 cc sehingga dari segi tenaga tidak loyo, serta tampilan lebih padat.
“Scorpio enak karena rangka udah bagus dan gampang dirombak.
Mesinnya juga gede, tampilan mesin lebih padat dan tenaganya mantap,” ujar Sutarja Suhadmapraja, owner bengkel The Bangors Kustomwork.
Baca Juga : Nyesek, Waktu Turing Yamaha Scorpio Ini Banyak Yang Nawar Mau Beli, Begitu Dijual Gak Laku-Laku
Di pasaran, harga bekas motor tersebut juga cenderung bersahabat.
Umumnya ada pada kisaran Rp 5-10 juta, tergantung tahun dan kondisi.
Djamer, panggilan akrab Sutarja, terkadang malah nyetok Yamaha Scorpio.
Harganya sekitar Rp 8 jutaan untuk tahun 2005-2010.
Banderol yang ramah kantong ini bukannya tanpa alasan juga menjadi pertimbangan, karena sisa budgetnya dapat dialokasikan untuk biaya modifikasi.
Baca Juga : Suzuki Thunder 125 Enggak Lemah Lagi, Gayanya Makin Maskulin
Sementara untuk Tiger mulai dari Rp 4-20 jutaan tergantung tahun dan kondisi dan populasinya sangat banyak.
Sedang Thunder 250 bahannya masih cukup mahal, mulai di angka Rp 15 jutaan dan populasinya langka.
Menariknya, Kawasaki W175 juga jadi rujukan sebagai bahan motor custom.
Desainnya yang sudah ‘jadul’ dan fiturnya yang sederhana membuat W175 enak untuk menjadi bahan custom.
Baca Juga : Suzuki Thunder 250 Masih Ada Napasnya, Dicolek Gaya 70-an Malah Juara
“Kalau untuk pemula gue saranin W175, karena pertimbangannya dari pabrikan sudah klasik dan ubahan tidak terlalu berat"
"Terus kalau mau dijual lagi harganya masih tinggi karena tidak banyak rombakan, dibanding Scorpio,” terang Andi ‘Atenk’ Akbar, owner Katros Garage.
Selain itu, motor ini relatif trouble free karena terhitung baru, tak perlu direpotkan dengan pekerjaan rumah tambahan yang biasanya melekat pada motor keluaran lawas.
Ditawarkan dalam dua varian, Standar dan SE dengan banderol Rp 29,8 juta serta Rp 31,1 juta (OTR Jadetabekser).
Biasanya yang menjadi pilihan custom versi Standar, karena lebih murah dan basic.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR