Otomotifnet.com - Efisiensi dan ramah lingkungan, selalu jadi fokus perhatian para produsen kendaraan bermotor ketika membuat mesin untuk setiap lini model andalannya.
Solusi paling kekinian untuk membuat konsumsi bahan bakar lebih efisien dan ramah lingkungan, dengan membekali teknologi canggih.
Salah satunya adalah variable displacement.
Variable displacement merupakan fitur yang mampu mengatur jumlah silinder yang bekerja ketika mesin bekerja.
Baca Juga : Penyakit Mesin Honda Freed Ringan Kok, Busi Manja Sama Bensin Murahan
Jadi kalau dulu mesin mati sebelah atau beberapa silindernya mati jadi masalah, sekarang malah dibikin mati demi efisiensi.
Salah satu pabrikan yang telah mengaplikasi teknologi canggih ini adalah Honda.
Mereka membuat fitur Variable Cylinder Management (VCM) pada mesin V6 3.500 cc yang digunakan di Accord.
Baca Juga : Tengok Lagi Mesin Toyota Nav1, Selevel Innova Tapi Ditempel CVT
Cara kerja VCM dengan menon-aktifkan beberapa silinder ketika mesin sedang dengan beban ringan atau idle.
Contohnya ketika mobil sedang berhenti akibat macet atau menjelajah dengan kecepatan konstan, komputer mesin akan memerintahkan dua atau tiga dari enam silinder untuk berhenti ‘bekerja’.
Caranya, dengan menggunakan katup solenoid pada kepala silinder, yang bertugas untuk membuat pergerakan kem jadi bebas dan tidak tersambung pada katupnya.
Sehingga katup pada saluran in dan ex di silinder jadi ikut bebas, alias kompresi jadi loss.
Komputer juga akan memutus kerja injektor dan pengapian di silinder tersebut.
Baca Juga : Honda Accord Maestro Station Wagon, Sempat Dijual, Dibeli Lagi Dengan Harga Tinggi
Lantas, bagaimana jika mesin membutuhkan tenaga ekstra untuk berakselerasi?
VCM bekerja sama dengan fitur Drive by Wire (DBW), akan kembali mengaktifkan silinder yang sebelumnya non aktif lewat sensor pada throttle.
Proses aktivasi dan non aktivasi silinder ini bekerja sangat cepat dengan hanya hitungan sepersekian detik.
Baca Juga : Bukan Civic Bukan Accord, Sedan Honda Ini Tetap Kelihatan Ganteng
VCM juga dapat mengatur jumlah silinder yang non aktif berdasarkan kebutuhan mesin.
Jika sedang idle seperti ketika macet atau menunggu lampu merah, komputer mesin lewat VCM akan memerintahkan tiga silinder untuk non aktif.
Lain lagi jika sedang menjelajah pada kecepatan konstan, komputer mesin hanya akan memerintahkan dua silinder untuk non aktif.
Namun jika mesin membutuhkan tenaga full, maka komputer mesin akan memerintahkan VCM untuk mengaktifkan seluruh ke enam silindernya.
Permasalahan yang kerap terjadi ketika hanya tiga silinder yang bekerja, akan membuat getaran dan suara mesin meningkat drastis.
Untuk itu, Honda juga menggunakan fitur Active Control Engine Mount System, yang mampu meredam guncangan secara signifikan lewat penggunaan engine mounting yang menggunakan cairan dan dikontrol secara elektronik.
Baca Juga : Honda Civic Type-R Sudah Kencang Dari Lahir, Pemiliknya Masih Gak Puas
Selain itu, Honda juga menggunakan fitur Active Noise Cancellation untuk membantu meredam suara mesin ketik hanya tiga silindr yang bekerja.
Fitur VCM diklaim mampu menekan konsumsi bahan bakar dan kadar emisi gas buang antara 20 hingga 30 persen, tanpa harus mengorbankan performa dari mesin V6 Honda.
Baca Juga : Mesin 'Buas' Jepang Tertanam di Bawah Kap Mesin Honda Civic Estilo
Untuk pasar Indonesia, fitur VCM ini hanya tersedia di Accord.
Namun untuk pasar global, VCM juga tersedia untuk Odyssey yang juga menggunakan mesin V6.
Meski identik dengan honda, fitur variable displacement ini juga sudah diapikasi oleh beberapa produsen.
Seperti General Motors dengan fitur Active Fuel Management, Chrysler dengan fitur Multi-Displacement System, Mercedes-Benz dengan fitur Active Cylinder Control dan Mazda pada fitur SKYACTIVE-G. Tomo/OTOMOTIF
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR