Otomotifnet.com - PCD adalah salah satu bagian penting di pelek yang wajib diperhatikan, saat Anda ingin melakukan pergantian pelek.
PCD adalah kepanjangan dari Pitch Circle Diameter.
Istilah lain dari PCD adalah bolt pattern atau stud pattern.
PCD sendiri arti sederhananya adalah jarak antar lubang baut roda pada pelek.
Cara mengukur PCD ini, yaitu dengan menarik garis lurus antara dua buah baut yang posisinya paling terjauh, lalu dihitung dalam satuan milimeter (mm).
Selain ukuran jarak antara baut, kode PCD juga menerangkan jumlah baut yang digunakan, seperti 4, 5 atau 6 baut.
Honda Jazz misalnya, memiliki ukuran PCD 4x100, yang berarti peleknya menggunakan 4 buah baut dengan ukuran PCD 100 mm.
Contoh lainnya Toyota Innova atau Honda CR-V yang memiliki PCD sama, yaitu 5x114,3, yang artinya menggunakan pelek 5 baut dengan ukuran 114,3 mm.
Nah, mungkin yang jadi pertanyaan di benak Anda, kenapa setiap mobil mempunyai ukuran PCD yang berbeda-beda?
“Tergantung tipe, performa mesin dan bobot mobilnya. Untuk sedan kecil dan hatchback, rata-rata menggunakan baut 4 dengan ukuran antar baut 100 mm, atau 4x100.
Itu lantaran bobotnya ringan, ukuran mobilnya kompak dan tenaganya tak terlalu besar,” jelas Yopi Karuci, punggawa gerai SM Motorsport, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Sementara SUV macam Toyota Fortuner atau Pajero Sport, lanjut Yopi, karena dimensinya bongsor, bobotnya berat dan performa mesinnya besar, peleknya menggunakan baut 6 dengan ukuran 139,7.
Nah, untuk lebih jelasnya silakan lihat tabel tentang PCD setiap mobil di Indonesia. Tomo / OTOMOTIF
Daftar PCD Mobil
PCD 4x100 : Honda (Brio, Jazz, Freed, Mobilio) Toyota (Agya, Calya, Yaris, Vios) Daihatsu (Ayla, Sigra, Sirion), Datsun Go dan Go+, Hyundai (Avega, i10, i20, Grand i20, Grand Avega, Getz), Suzuki (Aerio, Celerio, Ignis, Baleno, Splash Karimun Estilo), Mazda2, Nissan March, Kia Rio dan Picanto, Mitsubishi Mirage, MINI (Clubman, Countryman, Cooper & Cooper S R56), dll
PCD 4x114,3 : Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Nissan Livina, dll
PCD 5x112 : Audi, Mercedes-Benz, VW, MINI (Clubman, Countryman, Cooper & Cooper S F55 &F56)
PCD 5x114,3 : Chevrolet ( Captiva, Captiva New, Orlando ), Daihatsu (Luxio, Gran Max, Terios), Toyota (Rush, Innova, NAV1), Mazda (3, 5, 6, CX-3, CX-5, CX-7, CX-9), Hyundai Santa Fe & Tucson, Honda (Accord, BR-V, Civic , CR-V, CRZ, HR-V, Odyssey), Nissan Juke & X-Trail, Suzuki APV & Ertiga. Mitsubishi Xpander, dll
PCD 5x120 : BMW
PCD 6x139,7 : Toyota Land Cruiser, Fortuner & Hilux, Mitsubishi Pajero Sport & Strada Triton, Isuzu D-Max, dll
Selain PCD, ketika anda ingin mengganti pelek, offset-nya juga perlu pula diperhatikan.
Offset sendiri merupakan patokan yang menandakan seberapa besar permukaan tengah pelek menjorok ke dalam atau ke luar.
Hal itu ditandai dengan bilangan angka plus kode berjuluk ET. Semisal ET 25, ET 45 dan seterusnya.
Semakin kecil angka, maka penampang tengah pelek makin celong ke dalam dan menjauhi bibir pelek.
“Kalau dipasang, pelek jadi mendekati atau bahkan ke luar fender,” bilang Fahmi, dari gerai Auto Fashion, Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Sebaliknya, semakin besar angkanya, penampang tengah pelek akan menjorok ke luar mendekati bibir pelek. Berarti, posisi pelek masuk ke dalam fender.
Jika salah dalam menentukan offset pelek, maka akan berisiko dinding ban akan bergesekan dengan bibir fender jika posisi pelek terlalu keluar.
Sebaliknya akanm bergesekan dengan komponen suspense, jika posisi pelek terlalu dalam.
“Dari segi estetika, offset yang keliru juga tak sedap dipandang,” tambah Fahmi.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR