Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

First Ride Lenka GP12, Cocok Buat Pembibitan, Mirip Yang Dipakai Valentino Rossi

Panji Nugraha - Minggu, 11 Agustus 2019 | 09:00 WIB
 Lenka GP12 Ini Yang namanya Mini GP!
Rizky / OTOMOTIF
Lenka GP12 Ini Yang namanya Mini GP!

Otomotifnet.com - Tahun 2016 silam OTOMOTIF pernah mencicipi beberapa pocket bike atau biasa disebut Mini GP.

Dari Lenka versi standar, versi korekan bengkel, sampai Polini.

Nah di akhir 2018 lalu ada yang baru, yaitu Lenka GP12, secara ukuran sedikit lebih besar, jadi lebih pas kalau ini yang disebut Mini GP.

Model begini, di luar negeri memang jadi andalan latihan pembalap profesional.

Yang persis Lenka GP12 misalnya dipakai Sandro Cortese, juara dunia WSS600 2018.

Kalau yang versi mahal ada merek Ohvale, seperti dipakai Valentino Rossi.

Motor ini sudah bisa dipesan dengan sistem pre order, harganya Rp 25 juta. Akan datang sekitar awal bulan Februari,"

"Nantinya akan ada balapnya khusus kelas GP12 di Indoclub 2019,” ujar Setiawan Tjendraputro, selaku Direktur Lenka Indonesia yang mendatangkan motor ini dari China.

Seperti apa detail dan performanya? OTOMOTIF sudah mencobanya loh di Sirkuit Sentul Internasional Karting, Bogor. Yuk simak ulasannya!

DESAIN

Ini dia GP12 jika tanpa fairing, terlihat jelas mesin tegak 150 cc 5 percepatan berpengabut karburator
Rizky / OTOMOTIF
Ini dia GP12 jika tanpa fairing, terlihat jelas mesin tegak 150 cc 5 percepatan berpengabut karburator

Bodinya menggunakan bahan fiberglass yang lentur, model fairing-nya buta melancip.

Tampak ramping menutup mesin sampai undercowl.

Begitu juga dengan buntutnya yang meruncing menyembunyikan silencer knalpot di bawahnya.

“Desainnya menyerupai Mini GP dari Honda, yaitu NSF100,” sebut Setiawan.

Tapi memang jika dilihat lebih seksama ada bagian-bagian yang kurang rapi.

Seperti sambungan cover tangki bensinnya yang terlihat menonjol tidak halus di bagian tengah.

FITUR & TEKNOLOGI

 Meski mungil, cakram depannya ternyata pakem mengurangi laju saat akan masuk tikungan
Rizky / OTOMOTIF
Meski mungil, cakram depannya ternyata pakem mengurangi laju saat akan masuk tikungan

Bicara sisi fitur dan teknologi ternyata cukup sederhana, tapi yang pasti sangat mendukung untuk latihan balap.

Seperti sudah pakai suspensi depan upside down yang dikawal setang jepit, kendati tanpa dilengkapi setelan.

 Ban CST slick punya grip yang sangat baik, enak buat rebah
Rizky / OTOMOTIF
Ban CST slick punya grip yang sangat baik, enak buat rebah

Sementara belakang lengan ayun yang dikawal monosok dengan setelan preload.

Sasisnya sudah twin spar deltabox khas besutan balap agar rigid.

Rodanya sudah pakai pelek racing yang dibalut ban slick.

Lalu remnya sudah cakram di kedua roda, depan pakai kaliper 2 piston yang belakang 1 piston.

GP12 yang dites ini sudah open filter dan menggunakan knalpot custom dari Ahau
Rizky / OTOMOTIF
GP12 yang dites ini sudah open filter dan menggunakan knalpot custom dari Ahau

Mesinnya tegak 1 silinder 4 langkah SOHC 2 katup berpendingin udara dengan transmisi 5 percepatan berpengabut karburator.

Di kokpit ada takometer untuk memantau putaran mesin.

 Di area kokpit terdapat tachometer untuk memantau putaran mesin
Rizky / OTOMOTIF
Di area kokpit terdapat tachometer untuk memantau putaran mesin

Tangkinya muat bensin 10 liter.

RIDING POSITION & HANDLING

Postur 170 cm menunggangi GP12 ini masih terbilang proporsional
Rizky / OTOMOTIF
Postur 170 cm menunggangi GP12 ini masih terbilang proporsional

Kalau duduk di Mini GP, buat yang tingginya 170 cm pasti kaki akan sangat melipat, makanya footstep mesti dipindah ke belakang, beda di GP12 ini yang agak mendingan.

Dengan tinggi jok 668 mm, kedua kaki enggak terlalu menekuk.

Footstep-nya tinggi khas besutan balap, agar lebih percaya diri ketika melahap tikungan, juga lebih mudah knee down pastinya.

Posisi setang jepitnya hampir sejajar dengan jok, tentu membuat pundak merunduk maksimal! Posisi berkendaranya mirip GP Mono atau Moriwaki MD250 milik 43 Racing School yang pernah dicoba OTOMOTIF.

Tangki bahan bakar berkapasitas 10 liternya ramping, menguatkan kesan GP Mono versi mungil.

Bobot kering motor ini ringan, hanya 85 kg.

Tapi ketika masuk sirkuit, seperti GP Mono, pengendara benar-benar harus beradaptasi untuk dapat mengendalikan GP12.

Terutama karena posisi duduknya yang nunduk banget.

“GP12 ini memang posisinya mirip GP Mono. Jadi urutan untuk penjenjangan balap itu mulai dari Mini GP, lanjut GP12 ini, baru GP Mono supaya riding style pembalap sudah terbiasa bawa motor tipe sport,” tambah Setiawan.

Dengan bobot yang begitu ringan, handling GP12 sangat lincah melahap tiap tikungan Sentul kecil.

Namun suspensi depan standarnya untuk rider berbobot 57 kg terasa limbung, karena tendangan balik suspensinya cepat.

Wah mesti dioprek nih biar lebih enak dipakai rebah.

Kalau monosoknya aman, terasa stabil, apalagi dilengkapi setelan preload yang bisa disesuaikan.

Bicara grip kedua rodanya, tak perlu diragukan.

Ban CST tipe slick berukuran 100/80-12 untuk depan dan 120/80-12 di belakang cengkramannya cukup menjanjikan, jarang sekali hilang traksi saat pengetesan.

Begitu juga dengan remnya, yang menggunakan cakram 210 mm untuk depan dan 180 mm di belakang, punya respon pengereman yang cepat ketika handel ditekan.

PERFORMA

Untuk menikung sambil knee down bukan hal yang sulit
Rizky / OTOMOTIF
Untuk menikung sambil knee down bukan hal yang sulit

Motor mungil ini dibekali mesin tegak dengan bore 58,5 mm dan stroke 54 mm, kapasitasnya jika dihitung 145 cc.

Konstruksinya mirip mesin Honda GL Pro.

Masih pakai karburator dan dilengkapi transmisi 5 percepatan yang menyalurkan tenaga maksimum 10,8 dk di 7.700 rpm dan torsi 11,2 Nm pada 5.700 rpm.

Karena tidak ada electric starter, jadi menyalakannya harus digenjot, blaarrr… “GP12 yang dites ini semuanya standar, mulai dari ban, sok dan bodi.

Tapi mesinnya sudah open filter dan pakai knalpot custom dari Ahau.

Kalau knalpot aslinya punya suara “adem”,” urainya.

Digunakan selama beberapa lap mengitari Sentul kecil, tenaga yang dihasilkan mesin GP12 terbilang cukup responsif.

Bukaan awalnya saat keluar tikungan cukup mengentak, setelah itu putaran mesin beranjak naik dengan cepat.

“Best time motor ini di Sentul kecil dipakai Herlian Dandy, pebalap Lenka Factory Racing Team 1 menit 3 detik. Kalau untuk postur kecil seperti Dandy ini soknya gak ada masalah, kalau dipakai orang yang lebih gede memang agak limbung,” tunjuk pria ramah ini.

Tester OTOMOTIF sendiri hanya dapat mencatatkan waktu terbaik di kisaran 1 menit 6 detik saja, pegel euuyyy…

Koplingnya tidak terlalu keras dan tiap perpindahan giginya terasa empuk tanpa adanya selip.

Namun karena tidak ada pendinginan tambahan alias cuma mengandalkan udara, seiring bertambahnya lap dan panas mesin naik, tenaganya terasa sedikit drop.

Sepertinya perlu setting ulang spuyer tuh, karena sudah open filter dengan knalpot custom, jadi tampaknya butuh bensin lebih banyak.  Fariz / OTOMOTIF

Overall cocok banget deh buat jenjang pembibitan pembalap muda!
Lenka MiniGP Indonesia: 0816-300-100

Data Spesifikasi:
Tipe mesin: 4 langkah, SOHC, pendingin udara
Bore x Stroke: 58,5 mm x 54 mm
Kapasitas: 145 cc
Perbandingan kompresi: 10:1
Tenaga maksimal: 10,8 dk/7.700 rpm
Torsi maksimal: 11,2 Nm/5.700 rpm
Pengapian: CDI
Tansmisi: 5 percepatan
Starter: Kick starter
Gir depan: 14T
Gir belakang: 41T
Rantai: KMC 428
Jarak sumbu roda: 1.074 mm
Tinggi jok: 668 mm
Jarak terendah ke tanah: 123 mm
Berat kering: 85 kg
P x L x T: 1.556 mm x 595 mm x 911 mm
Rangka: Baja
Setang: Steel with Alloy Clip On Clamps
Pelek depan: Alloy 3.00-12
Pelek belakang: Alloy 3.50-12
Ban depan: CST 100/80-12
Ban belakang: CST 120/80-12
Sokbreker depan: Upside down
Travel sokbreker depan: 100 mm
Sokbreker belakang: Monosok
Travel sokbreker belakang: 35 mm
Rem depan: Cakram 210 mm
Rem belakang: Cakram 180 mm
Kapasitas tangki bensin: 10 liter

 

Editor : Panji Nugraha
Sumber : Tabloid OTOMOTIF

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa