Akhirnya Ia memutuskan mengganti gir rasio PCX 150 miliknya dengan Honda PCX 125 besutan Thailand atau yang berkode KWN.
"Nah ukuran gir rasio Honda PCX lokal itu Shaft Drivernya 15T, Counter Gearnya 55T, Counter Shaftnya itu 16T, kemudian Final Gearnya itu 43, itu termasuk rasio berat," ujar pria ramah senyum ini.
"Kalau dihitung-hitung ketemunya angka perbandingan rasionya 9.854," tambahnya.
Anggi Prasetya yakin kalau penyebab gredek Honda PCX itu bukan dari CVT melainkan dari komposisi gir rasionya yang terlalu berat.
(Baca Juga : Rombongan Honda PCX Terobos Palang Pintu Kereta, Kompak Langgar Aturan)
"Jadi kinerja CVT termasuk kampas ganda juga berpengaruh, kalau enteng berati kinerja kampas genda juga enteng," ujar pria yang hobil balap dan koleksi burung dengan suara indah ini.
"Kalau ukurannya Shaft Drivenya jadi 17T, Counter Gearnya 54T, Counter Shaftnya jadi 13T sedangkan Final Gearnya 47T," kata Anggi Prasetya.
Sehingga perbandingan gir rasionya jadi lebih enteng.
"Kalau dihitung-hitung rasio girnya jadi 11.484, lebih enteng dari standarnya," tambahnya.
(Baca Juga : Hukuman Buat Rombongan Honda PCX Terobos Palang Pintu Kereta, Denda Sampai Bui)
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR