Alasan selanjutnya adalah regulasi AP4 mewajibkan bobot antara 1.230 kg hingga 1.300 kg.
“Bobot Xpander masuk kategori ini, kemudian yang lebih baik lagi ia puna weight balance yang baik,” kata Rifat lagi.
Weight balance, alias keseimbangan bobot antara bodi depan dan belakang termasuk sangat baik.
“Cross weight atau perbandingan bobot bodi depan dan belakang hanya selisih 0,2% saja, ini yang membuat power to weight ratio dan sasis menjadi sempurna,” jelasnya lagi.
(Baca Juga : Toyota Pamer Kesiapan Teknologi Hybrid, Boyong 13 Mobil Di Kemayoran)
Salah satu alasan lainnya adalah Xpander adalah model yang sangat populer di Indonesia.
Saat ini Rifat masih mengerjakan proses mobil reli Xpander AP4 yang sesungguhnya.
Klaimnya, kelas AP4 ini bakal menjadi salah satu ‘mainan baru’ para pereli di Asia Pacific, termasuk Indonesia,
“Jangan sampai ketinggalan dengan beberapa negara di Asia Pacific lainnya yang sudah duluan selama dua tahun, waktu sekarang ini tepat untuk memperkenalkan regulasi reli AP4 ke Indonesia,” tuturnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR