Otomotifnet.com - PT Toyota Astra Motor (TAM) salah satu pemain di segmen LCGC.
Produk LCGC-nya ada yang berkapasitas lima hingga tujuh penumpang.
Meski meraih banyak konsumen di segmen tersebut, Toyota mengaku penjualan LCGC tidak berdampak banyak terhadap margin atau pendapatan perusahaannya.
Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager TAM mengungkapkan, margin yang didapat perseroan dengan menjual LCGC sangat tipis.
(Baca Juga : Wholesales LCGC Meningkat di Maret 2019, Sigra Bikin Jarak Dari Merek Lain)
Bahkan Soerjo mengaku lebih enak jualan kendaraan di segmen premium, meski penyerapannya masih tergolong rendah untuk saat ini.
"Kami sudah ngobrol sama semua brand kok (yang bemain di segmen itu), itu tulang bukan daging (profitnya)," terang Soerjo.
"Itu kan hanya memenuhi permintaan pemerintah saja, regulasi kendaraan hemat energi dan harga terjangkau KBH2," papar Soerjo belum lama ini.
"Kalau ditanya paling enak mana ya jelas yang Premium lah (jualannya), tapi kalau makin ke bawah ya sudah tulang semua profitnya," sambungnya.
(Baca Juga : Daihatsu Ayla Jadi LCGC Termurah, Harga Terendah di Bawah Rp 100 Juta)
"Jadi LCGC itu memang pasarnya ada, tapi secara margin tipis," imbuhnya saat berada di Jakarta.
Meski begitu, dirinya mengapresiasi program LCGC ini mampu mendongkrak penjualan mobil secara nasional hingga ke level 1 juta unit.
"Kalau tidak ada LCGC market 1 juta lupakan saja, jadi bukan berarti salah," terang Soerjo.
"Kalau melihat volume penjualan oke, cuma sekarang ini dari 2018 lalu itu marketnya turun kepotong hingga 10 ribu (unit)," kata Soerjo lagi.
"Setahu saya angkanya di 200 ribu sekian unit, kalau market satu juta berarti 20-an% (kontribusinya)," tutupnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR