Otomotifnet.com - Proses engine swap jadi salah satu cara mendongkrak performa mobil sembari melakukan peremajaan.
Karena dibanding mengganti komponen internal, mengganti satu unit mesin terhitung lebih terjangaku untuk mencapai lonjakan tenaga.
Namun, jika enggan mengganti mesin karena tak mau direpotkan oleh proses legalitasnya, memasang turbo bisa menjadi alternatif.
"Kalau dari segi biaya, mungkin masih setara kalau target powernya sama. Tapi prosesnya tak serumit mengganti mesin pastinya," ujar Mashadi, manager bengkel Exclusive Auto Garage di Tebet, Jakarta Selatan.
(Baca Juga: Mobil Kena Engine Swap, Wajib Perhatikan Transmisi Dan Girboks, Pengaruhi Tenaga Dan Nafas)
Mashadi menyebut biaya pemasangan turbocharger untuk mobil-mobil umum di Indonesia ada di kisaran Rp 40-50 juta untuk stage 1.
"Ada yang bentuknya turbo kit aftermarket, atau bisa juga custom piping-nya dan beli turbo dan intercoolernya saja yang sesuai," sebut pria ramah tersebut.
Tapi mengaplikasikan turbo pun tak sekadar memasang komponen saja, ada beberapa hal yang harus diubah pada mesin bawaan mobil.
"Yang pertama harus diperhatikan kompresinya. Mobil modern rata-rata sudah 10:1 ke atas, kompresinya harus kita turunkan jadi 8:1 misalnya. Hal tersebut untuk menjaga komponen internal mesin dari stress dan kerusakan," ujar Mashadi.
(Baca Juga: Modifikasi Engine Swap di Mobil Legal, Polisi: Tapi Ada Syaratnya)
Tak hanya kompresi, timing pengapian dan debit bahan bakar pun harus disesuaikan untuk mengakomodir induksi tenaga dari turbocharger.
"Biasanya bisa kita pakaikan piggyback untuk mengatur timing dan semprotan injektor, disesuaikan dengan keperluan si mesin turbonya." tutupnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR