Otomotifnet.com - Banyak yang bilang kalau komstir laher bambu kurang cocok buat motor harian.
Sebelumnya dibahas kalau ada dua tipe komstir motor yang tersedia, yaitu komstir model pelor dan komstir model laher bambu.
Dalam kondisi standar pabrik, biasanya tipe komstir yang dipakai adalah model pelor atau race ball.
Sedangkan komstir laher bambu biasanya produk aftermarket yang banyak dipakai untuk kebutuhan balap atau off-road.
(Baca Juga: Klakson Motor Mati Bisa Dikurung 1 Bulan dan Denda Rp 250 Ribu, Sudah Diatur Undang-undang!)
"Karena itu, ada beberapa hal negatif kalau pakai komstir model laher bambu untuk motor harian," terang Oki Aditiawan dari Sinthink Garage, spesialis matic Honda di Pejaten, Jakarta Selatan.
Komstir laher bambu sendiri banyak dipilih karena dianggap lebih kuat menghadapi goncangan dan benturan dari segala sisi.
Dengan kelebihan tersebut, ada hal yang perlu diketahui pengguna motor kalau tertarik pasang komstir model laher bambu di motor harian.
"Mencari settingan kekencangan yang pas buat harian lebih sulit. Kalau terlalu keras malah bikin pengendara cepat pegal," lengkapnya.
(Baca Juga: Honda ADV150 ECU Aftermarketnya Sudah Ready, Ada Tiga Pilihan, Termurah Rp 1 Juta)
Bagi yang ingin mengganti komstir, bengkel menganjurkan untuk pakai komstir pelor aftermarket dengan model yang sudah menyatu dengan rumahnya.
Komstir dengan pelor yang menyatu ini juga diklaim jauh lebih kuat dibandingkan bawaan beberapa motor yang pelornya masih terpisah.
Soal harga, komstir model pelor menyatu ini juga masih lebih murah dibandingkan komstir model laher bambu.
Harga komstir laher bambu sendiri bisa sekitar Rp 120 ribu di pasaran, tiga kali lipat dibanding komstir standar yang berkisar di angka Rp 40 ribu.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR