Tujuannya agar mobil mampu menahan ledakan, seperti ledakan granat.
Banyaknya ubahan tersebut tentu menambah bobot mobil menjadi berkali-kali lipat.
Sehingga, tidak akan sesuai dengan spesifikasi mesin standar Innova yang berkapasitas 1.998 cc dengan tenaga maksimum 139 dk.
Minimal, harus memiliki tenaga sebesar 530 dk atau lebih untuk mengimbangi rasio tenaga dan bobotnya.
(Baca Juga: Toyota Indonesia Dikunjungi Dua Putra Presiden Jokowi, Intip Pabrik Sampai Jajal Supra Terbaru)
Jokowi menyebut, Toyota Kijang di acara Muktamar V PKB, yang berlangsung di International Convention Centre Westin Resort, Badung, Bali, Selasa (20/8/2019).
"Uni Emirat Arab bisa cepat melompat. Tahun 1960 mereka dari Dubai ke Abu Dhabi naik unta. Ini Syekh Mohammed sendiri yang bilang," ucap Jokowi, (21/8).
"Kita naik Holden dan Impala. 1970 mereka naik truk dan pick up, kita naik Kijang. Tapi 1980-1985 di sana lompat, Mercy, BMW. Kita masih naik Kijang. Kuncinya kecepatan," ucap Jokowi, (21/8).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jokowi Sempat Pilih Toyota Kijang Innova untuk Mobil Presiden
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR