"Keduanya bisa saja dikembalikan menjadi standar," ujarnya.
Selain bentuk dan cara pasang yang berbeda, piggyback juga memiliki fleksibilitas yang lebih baik.
“Maklum chip itu enggak bisa diprogram ulang. Kalau mau meningkatkan performanya lagi, ya harus ganti,” jelas Victor dari XS Automotive di Pluit, Jakarta Barat.
Jadi sebelum memasang chip aftermarket tersebut, Viktor menyarankan agar pemilik mobil menentukan karakter dan settingan yang diinginkan.
(Baca Juga: Remap ECU di Asep McGyver Pakai Garansi, Balikin Settingan Pabrik Gratis, Asalkan..)
Sedangkan piggyback memiliki lebih dari satu map tuning yang dapat dipilih melalui selektor oleh pengendaranya.
"Jadi misalnya untuk map 1 settingan irit, sedangkan map 2 settingan untuk bensin oktan 92, lalu map 3 baru buat full performance," terang Mashadi.
Bicara harga, chip aftermarket ini biasanya dibanderol di kisaran Rp 1,5 hingga 6 juta dengan lama pengerjaan dari 1 sampai 2 hari.
"Rechipping biasanya lebih populer di kalangan mobil-mobil Eropa yang tidak bisa dipasangi piggyback," terangnya.
"Makanya kalau mobil Jepang lebih banyak yang pasang piggyback," tutup Mashadi.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR