"Pada aluminium, membuat bagian yang lebih lentur membuat aluminium menjadi terlalu tipis dan rawan pecah," jelasnya.
"Sedangkan pada swing arm karbon, insinyur lebih leluasa mengatur lembaran serat carbon untuk menentukan kekakuan seperti yang diinginkan," ungkapnya.
"Jadi setiap bagian bisa berbeda kekakuan dan kelenturannya," tambahnya.
Selain soal kekakuan dan kelenturan yang bisa dimainkan, swing arm berbahan karbon juga lebih unggul dalam hal bobot yang ringan.
(Baca Juga: Tim KTM Dulu Memprotes Spoiler Swing Arm Ducati, Kini Ikutan Pakai)
"Bobot swing arm karbon umumnya 0,5 kg lebih ringan dibandingkan swing arm aluminium," bebernya.
"Sangat sulit untuk memangkas bobotnya hingga lebih dari 1 kg dibandingkan swing arm aluminium," yakin Corrado.
Soal biaya, Corrado bilang untuk membuat 1 buah swing arm karbon pastinya lebih mahal dibandingkan membuat 1 swing arm aluminium.
"Namun, buat biaya produksi satu musim sebenarnya tidak akan jauh berbeda bahkan bisa lebih hemat dibandingkan pakai aluminium," tegasnya.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR