Otomotifnet.com - OTOMOTIF kebagian menjajal Wuling Cortez 1.5 C ke kota Bandung, Jawa Barat. Yup, Cortez satu ini bukan yang bermesin 1.800 cc, melainkan 1.500 cc tipe teratasnya.
Dengan ukuran bodi yang seukuran mid MPV mirip Innova, namun dijejali mesin 1.500 cc yang setara dengan Avanza atau Xpander, ia tampilkan performa yang di luar dugaan kami.
Bagaimana rasanya? Simak artikel ini sampai habis ya! Tim OTOMOTIF
DESAIN
Dengan harga Rp 203 juta saja, wajahg Cortez 1.5L C ini nyaris tak ada perbedaan dengan varian Cortez 1.8L C walaupun terpaut Rp 22 juta.
(Baca Juga: Wuling Almaz Siap Diekspor ke Thailand, Jumlahnya Ribuan Unit, Nama Berubah?_
Di bagian eksterior, ia sama-sama sudah dilengkapi headlamp proyektor, fog lamp, DRL, spion lipat, antena sirip hiu.
Bahkan pelek 16 incinya juga menggunakan desain yang sama. Secara keseluruhan, desainnya tetap kuatkan kesan elegan.
AKOMODASI
Akomodasi Cortez punya poin yang positif. Secara dimensi dan konfigurasi jok tak ada beda dengan tipe 1.8 C. Besar dan lega, baik untuk penumpang maupun barang.
Semua baris jok punya ruang kaki maupun kepala yang mumpuni.
Baris belakang bisa cukup nyaman buat penumpang dewasa dengan tinggi rata-rata orang Indonesia yang 165-170 cm.
Akses masuk ke baris belakang juga mudah, tinggal atur tuas saja, jok tengah mudah dilipat. Dimensi ruang bagasi termasuk lega dibandingkan rival sekelasnya.
Kalau perlu ruang tambahan, jok belakang bisa dilipat dengan konfigurasi 60:40.
KENYAMANAN & HANDLING
Penumpang yang duduk di baris tengah dan belakang, dimanjakan dengan tersedianya tiga buah headrest, pengaturan AC digital dan satu buah slot USB untuk pengisian ponsel.
(Baca Juga: Wuling E100 dan E200 Belum Tentu Dijual di Indonesia, di China Enggak Sampai Rp 130 Juta)
Namun begitu, dengan perbedaan harga Rp 22 jutaan dengan Cortez 1.8L, ada beberapa fitur keselamatan yang absen di varian ini.
Antara lain Electronic Stability Control (ESC), Traction Control System (TCS), Brake Assist (BA).
Kemudian Hill Hold Control (HHC), Automatic Vehicle Holding (AVH) dan Electronic Parking Brake (EPB).
Untuk fitur safety-nya, terutama pengereman, tetap hadir seperti ABS dan EBD, hingga rem cakram di keempat rodanya.
Begitu pula dengan fitur penunjang kenyamanan macam indikator tekanan ban alias TPMS (Tyre Pressure Monitoring System), kamera mundur, serta spion lipat elektrik yang melipat otomatis saat mengunci.
Nah, selama perjalan Jakarta – Bandung, bantingan suspensi dan kekedapan suara dalam kabin kami rasakan sama dengan varian Cortez 1.8.
Suara mesin dan ban tidak terlalu mengganggu dan masuk kabin. Peredaman suspensi independen di roda depan-belakang masuk kategori baik.
Tak ada keluhan soal guncangan di jalanan bergelombang maupun permukaan kasar.
(Baca Juga: Wuling Menjawab, Mungkinkah Mobil Listrik Tujuh Penumpang Dibawa ke Indonesia?)
Tak ada gejala body roll, putaran setir yang berat saat di kecepatan tinggi juga memberikan impresi yang positif buat kami.
Padahal fitur Electronic Stabilty Control (ESC) dan Traction Control (TCS) absen di model ini.
PERFORMA & KONSUMSI BAHAN BAKAR
Kemacetan sepanjang tol menuju ke Bandung yang baru terurai di km 60-an arah Bandung memang menyebalkan.
Namun transmisi manual Cortez yang enteng, tak menambah kekesalan.
Lepas KM 70, Cortez kami pacu cukup keras, berakselerasi di tanjakan sepanjang tol Purwakarta hingga Padalarang.
Awalnya sempat ragu akan performa mesin 1.500 cc yang tertanam di bodi bongsornya. Tapi, ternyata tak ada keluhan sama sekali.
Tanjakan menantang habis dilibas dengan percaya diri. Cukup memainkan momen perpindahan gigi di 3 dan 4 saja.
Akselerasi 0-100 km/jam memang sekitar 1,5 detik lebih lambat dari tipe 1.8L.
(Baca Juga: Wuling Cortez Head Unit Jadi Android, Bisa Kena Diskon, Ini Syaratnya!
Namun waktu yang dicatatkan untuk menempuh jarak 402 meter, hanya selisih sepersekian detik saja.
Konsumsi bahan bahar tercatat bisa sampai 10,8 km/liter di perkotaan saat jalanan padat.
Sedangkan untuk pemakaian luar kota mampu menorek angka 13,7 km/liter. Not bad kan?
DATA TES
Akselerasi
0 – 100 km/jam : 16,9 detik
40 – 80 km/jam : 8,5 detik
0 – 201 meter : 13,4 detik
0 - 402 meter : 20,8 detik
Konsumsi BBM
Dalam Kota : 10,8 km/liter
Luar Kota : 13,7 km/liter
Konstan 100 km/jam @ 2.950 rpm: 13,8 km/liter
SPESIFIKASI:
Dimensi (P x L x T) : 4.780 mm x 1.816 mm x 1.750 mm
Wheelbase : 2.750 mm
Front Tread : 1.546 mm
Rear Tread : 1.541 mm
Radius Putar : 5,6 mm
Kapasitas Tangki BBM : 52 liter
Mesin
Tipe Mesin : 4 silinder segaris, DOHC, DVVT
Kapasitas Mesin: 1.485 cc
Tenaga Maksimum: 110 dk/5.800 rpm
Torsi Maksimum : 142 Nm/3.800 – 4.400 rpm
Bahan bakar : Bensin
Transmisi : Manual 6-Percepatan
Sistem penggerak : Front Wheel Drive
Steering Type : Rack & Pinion, Electric Power Steering Suspensi Depan : McPerson Strut Coil Spring, Independent Suspension
Suspensi Belakang : Coil Spring, Independent Suspension
Rem Depan : Disc
Rem Belakang : Disc
Ukuran Ban : 205/55 R16
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR