Otomotifnet.com - Ekspor pasar otomotif di Indonesia masih menunjukkan capaian positif di tengah gempuran perang dagang.
Salah satu pabrikan yang bertahan dengan pencapaian positif adalah PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Hal positif dicatatkan terutama untuk produk ekspor 9 model kendaraan utuh (Complete Built Up/ CBU) bermerek Toyota yang dimanufaktur di fasilitas produksi 2 pabrikan.
Toyota sukses mencatatkan angka ekspor sebesar 158,700 unit dari Januari hingga September 2019.
(Baca Juga: Toyota Dan Honda Adu Penjualan, Januari Hingga September 2019, Laris Mana?)
Angka ini meningkat tipis sebesar 3% dibandingkan capaian tahun lalu dengan periode yang sama dengan jumlah 154.600 unit.
Beberapa model yang diekspor antara lain Fortuner, Innova, Vios, Yaris, Sienta, Rush, Avanza, Agya dan Townace/Liteace.
Capaian tersebut tidak lain didukung oleh jalan panjang pengalaman brand Toyota dalam mempertahankan bahkan meningkatkan performa ekspor untuk bisa menembus pasar global selama lebih dari 30 tahun.
“Selama lebih dari 30 tahun, brand Toyota diuji untuk menghadapi berbagai macam kondisi global untuk tetap bisa menghadirkan senyuman bagi pelanggan serta turut andil dalam memberikan sumbangsih bagi perekonomian negeri ini."
(Baca Juga: Toyota Calya Gaspol di Bulan September 2019, Versi Facelift Hadir, Wholesales Melonjak Drastis)
"Naik turun kinerja ekspor telah kami alami sehingga menjadi pelajaran berharga dalam menyusun langkah-langkah strategis berikutnya,” ungkap Warih Andang Tjahjono Presiden Direktur TMMIN melalui siaran pers.
Sebagai buah dari hasil studi berkelanjutan untuk mengekspansi kiprah di pasar global, pada tahun 2018 lalu ekspor kendaraan utuh bermerek Toyota berhasil mencatatkan volume rekor baru yaitu melampaui angka 200 ribu untuk pertama kalinya atau dengan jumlah sebesar 206.000 unit.
Selanjutnya, pada tahun 2019 ini ekspansi ekspor yang berhasil dilakukan TMMIN antara lain menambah destinasi ekspor ke negara-negara di kawasan Amerika Tengah dan Selatan serta beberapa negara Mekong.
Selain mengekspor kendaraan utuh, sepanjang bulan Januari hingga September 2019, Toyota juga mengapalkan kendaraan terurai (Complete Knock Down/CKD) sebanyak 34.300 unit, mesin utuh tipe TR dan NR baik yang berbasis bahan bakar bensin maupun etanol sebanyak 93.100 unit serta komponen kendaraan sebanyak 73,8 juta buah.
(Baca Juga: Toyota Sumbang Cermin Cembung di Area Danau Toba, Tekan Angka Kecelakaan)
Selain itu berposisi sebagai salah satu basis produksi dan ekspor di kawasan Asia Pasifik memungkinkan Toyota Indonesia untuk berkontribusi dalam tiga hal.
Pertama, pada upaya substitusi impor melalui produksi lokal untuk pasar dalam negeri dan penciptaan potensi pasar ekspor.
Kedua, kontribusi pada kinerja ekspor otomotif. Produksi lokal kendaraan bermerek Toyota memberikan kontribusi sekitar 78% terhadap total ekspor kendaraan utuh dari Indonesia di tahun 2018 lalu.
Ketiga, sebagai jembatan bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) pemasok komponen kendaraan lokal untuk dapat menembus pasar ekspor.
Tingginya tingkat kandungan dalam negeri produk-produk Toyota yang saat ini mencapai 75% hingga 94% menandakan bahwa hanya sebagian kecil dari komponen kendaraan bermerek Toyota yang menggunakan material impor.
(Baca Juga: Toyota Fortuner Mesin Bensin dan Diesel Enggak Imbang, Penjualan Januari Hingga Agustus 2019 Buktinya)
Hal ini juga memberi potensi pada penguatan pengembangan industri komponen lokal di Indonesia.
“Melihat ketiga peran penting tersebut, maka seperti yang saat ini tengah menjadi fokus pemerintah, kami memandang bahwa investasi yang berorientasi ekspor harus terus didorong, terlebih bagi industri dengan produk ekspor berteknologi tinggi atau bernilai tambah.” imbuh Bob Azam Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN.
Konsistensi brand Toyota dalam mempertahankan dan meningkatkan kinerja ekspor diganjar oleh sebuah penghargaan dari pemerintah Indonesia yaitu Primaniyarta.
Tahun ini merupakan kali ke-10 bagi TMMIN menerima penghargaan ekspor untuk kategori “Eksportir Berkinerja”.
Penghargaan Primaniyarta ini diserahkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla yang didampingi oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita kepada Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono dalam acara pembukaan Trade Expo 2019 yang berlokasi di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai, Tangerang (16/10).
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR