Otomotifnet.com - Filter oli jadi salah satu komponen penting di mesin.
Pasalnya tugasnya untuk memastikan oli yang bersirkulasi di dalam mesin selalu dalam keadaan bersih, tidak ada gram atau kotoran yang ikut bersirkulasi, yang bisa mengakibatkan keausan komponen atau membuat sirkulasi oli terhambat.
Pada motor berkapasitas 250 cc atau lebih, filter oli yang digunakan model eksternal, bulat besar yang mudah diganti seperti di mesin mobil.
Namun sayang harga filter oli motor model eksternal terbilang tinggi, khususnya milik Honda CBR250RR yang mencapai Rp 260 ribuan.
(Baca Juga: Honda CBR250RR Versi 2020 Powernya Lebihi Kawasaki Ninja 250, Fitur Mirip Moge?)
Sedang Kawasaki Ninja 250 hanya Rp 100 ribuan, dan yang paling murah milik Yamaha YZF-R25 cuma Rp 65 ribuan.
Mau lebih terjangkau? Bisa pakai kepunyaan mobil yang harganya kisaran Rp 40-60 ribuan.
“Hampir semua motor 250 cc yang menggunakan filter oli eksternal bisa aplikasi milik mobil,” ujar Ade Rachmat mantan Chief Mechanic dari Astra Motor Racing Team (ART).
Pasalnya, Ade menggunakan filter oli mobil di tunggangan CBR250RR balapnya, lebih tepatnya milik Nissan Livina.
“Filter oli Livina lebih tinggi sekitar 3-5 mm. Jadi perlu penambahan oli mesin, tapi sedikit sekali, sekitar 50 ml,” ujarnya.
Selain milik Livina yang juga sama dengan punya Nissan Juke/Evalia, ternyata CBR250RR bisa pula pakai milik mobil Honda Jazz/City, dan juga ‘pinjam’ punya Kawasaki Ninja 250 dan Yamaha YZF-R25 kalau ingin yang lebih terjangkau.
Lantas bagaimana dengan perbedaan putaran mesin antara mobil dan motor? Motor bisa 13.000 rpm sedang mobil paling cuma 6.000 rpm.
“Bukan masalah rpm, filter sebagai media penyaring saja, sedangkan debit dan tekanan urusan pompa oli,"
(Baca Juga: Yamaha New MT-25 Punya Sein LED Keren, Calon Buruan Pemilik V-ixion Hingga R25)
"Di pompa oli ada regulator tekanan oli pakai valve dan spring, mobil atau motor hampir sama maksimum sekitar 100 psi,” rincinya.
Hal ini juga diamini Brahmantio Prayogo, owner Sportisi Motorsport bahwasanya filter oli motor dapat menggunakan kepunyaan mobil.
“Bisa aja kok, ada motor yang tekanan olinya kencang ada yang enggak, tapi biasanya cc kecil aman. Lagipula pompa oli motor kan kecil gak segede mobil. Zaman dulu moge pakai oli filter mobil semua karena part-nya susah,” urainya.
Namun ada hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan filter oli mobil.
“Kualitas filter oli mobil yang jelek bisa bengkak kena tekanan oli, makanya kalau bisa pakai part asli dari pabrikan, jangan pakai aftermarket,” wantinya.
Ingat, pakai yang asli ya! Fariz
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR