Otomotifnet.com - Kejuaraan nasional reli putaran 3 (23-24/11) di seputar Danau Toba punya beberapa hal menarik.
Pertama, karena lokasinya bagi sebagian besar peserta merupakan trek yang baru. Sehingga harua benar-benar mempersiapkan pacenotenya.
Berikutnya, lintasan yang sangat berbatu. Cukup menantang bagi para peserta dan disebut potensi merusak suspensi serta ban.
Bahkan beberapa peserta sempat pecah ban ketika melalukan reccee atau survey lintasan.
(Baca Juga: Toyota Team Indonesia Pastikan Juara Nasional Kelas F Kejurnas Auto Gymkhana 2019?)
"Itu membuktikan kalau lintasan ini sangat kejam. Jarak di special stage (SS) 3 memang pendek tapi jadi terasa panjang," ucap Unggul Prakoso yang pakai Mitsubishi Lancer GTI.
Selanjutnya mengenai posisi sementara di lomba. Beberapa rontok dan terkena penalti waktu karena masalah teknis.
Pasangan Priamanaya Djan/Hade Mboi pamit duluan karena mobilnya masuk tergelincir masuk jurang.
Sementara itu, Ryan Nirwan/Adi Indirarto juga demikian. Subaru WRX yang dipakai overshoot dan terjerembab di tanah dan rumput basah. Tidak bisa keluar.
Sedangkan Subhan Aksa/Mago Sarwono harus menelan penalti waktu karena telat keluar area servis.
"Ada kebocoran di slang turbo. Butuh perbaikan yang cukup lama," sebut Ubank, panggilan Subhan Aksa.
Lalu bagaimana peluang Sean Gelael? Saat di SS 1 memang menjadi yang tercepat. Namun mengalami kendala teknis di kaki-kaki serta ban di SS3.
Membuat dirinya tak bisa maksimal saat itu. Butuh perbaikan yang cukup lama sehingga dirinya juga terkena penalti.
Meski akhirnya bisa melanjutkan lomba lagi dan mencetak waktu tercepat di SS tersisa, tapi karena 'tabungan' penalti cukup banyak, peluangnya menjadi tipis.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR