Apalagi Honda masih menjejali dapur pacu lama berkode L12, dengan kepasitas 1.200 cc, SOHC 16 katup, berteknologi i-VTEC + DBW, yang tenaga maksimumnya mencapai 88,7 dk di 6.000 rpm dan torsi 110 Nm.
Tapi, OTOMOTIF langsung teringat penjelasan LPL (Large Project Leader) All New Brio, Mr. Tsutomu Harano, saat launching mobil ini di ajang GIIAS 2018 silam.
Harano San mengatakan bahwa Honda melakukan perubahan pada transmisi CVT-nya, yang membuat tarikan awal lebih smooth, namun betenaga di putaran atas.
Makanya, tak heran bila LCGC andalan Honda ini mampu berlari 50 – 60 km/jam hanya pada putaran 1.200 rpm. Ini yang membuat konsumsi BBM-nya bisa sangat irit.
Tak hanya irit dan kencang tarikan atasnya, perubahan pada bagian suspensi dan pemanjangan sumbu roda sebanyak 60 mm, membuat manuvernya lebih stabil dari generasi sebelumnya.
OTOMOTIF membuktikannya sendiri dalam lomba mini slalom di halaman parkir Sentul International Circuit, Bogor, selepas ajang Battle of Efficiency, dengan berhasil keluar sebagai juara pertama.
Mobil ini begitu lincah saat kami ajak meliuk-liuk di antara deratan kun.
Berputar membentuk angka 8 sambil gas dibejek pol dan sedikit ‘main’ rem tengan, sama sekali tak terasa gejala limbung.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR