Otomotifnet.com - Banjir parah terjadi di Pondok Gede Permai, Jatiash, kota Bekasi.
Puluhan mobil tumpang tindih, remuk dan penyok berserakan di jalan usai banjir surut.
Tak luput KIA Picanto milik Jemina, warga perumahan Pondok Gede yang terendam saat banjir.
City Car milik Jemina luluh lantak berselimut lumpur setelah mengambang di derasya banjir.
(Baca Juga: Video Toyota Avanza Hingga Nissan Grand Livina Tumpang Tindih Pasca Banjir di Bekasi)
Saat memantau di lokasi, tampak Picanto putih tersebut sudah berada di atas towing hendak dibawa ke bengkel resmi KIA di Bekasi.
"Iya, ini mau dibawa ke bengkel, takut kelamaan dan takut banjir susulan juga nanti malah susah," katanya, (3/1/20).
Jasa towing menuju dealer resmi KIA, Bekasi dari pengakuan Jemina sekitar Rp 900 ribu.
Sementara, ibu dua anak ini belum mengetahui berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki Picanto-nya.
"Belum tahu. Yang penting taruh di bengkel dulu. Saya sempat minta diskon juga ke bengkel, ya namanya musibah," terangnya.
Dia bercerita, tidak sempat memindahkan Picanto-nya ke tempat yang aman karena air sudah terlampau tinggi.
"Tadinya saya mau taruh atas, tapi mikir lagi karena air sudah tinggi takut malah mogok di tengah jalan," imbuhnya.
Akhirnya, dia pasrah Picanto-nya terendam banjir, namun sebelum air merendam rumahnya, Ia mengunci pagar rumah untuk menghindari mobilnya hanyut.
(Baca Juga: BMW 320i Terciduk Ngambang, Diseret Banjir di Tangerang, Chat Pemilik Tersebar)
Ketinggian banjir pada saat itu, menurut Jemina, melebihi lantai dua rumahnya.
"Mobil saya terendam total, di lantai dua rumah saya saja genangan air mencapai 60 sentimeter," terang dia.
Jadi, meskipun barang-barang dari bawah sudah dinaikkan ke atas, tetap saja kebanjiran juga.
Sehingga, selama banjir, Ia mengungsi di tempat temannya karena semua barang basah, termasuk kasur.
Saat ini, Ia dan seorang anak perempuannya mulai membersihkan lumpur yang mengendap di rumahnya.
Namun, belum bisa maksimal karena listrik masih mati dan tidak ada air.
Keadaan diperparah karena genset miliknya juga terendam banjir sehingga tidak bisa digunakan.
"Mana saya cuma berdua sama anak saya perempuan, yang anak laki-laki belum pulang, masih di Jakarta," ceritanya.
"Ya namanya musibah, tahun ini menurut saya paling besar, sebelumnya enggak sampai begini," tutupnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR