Otomotifnet.com - Kalau Anda berniat membeli mobil bekas (mobkas) bertransmisi otomatis ataupun CVT alias berpedal dua saja, ada beberapa tips yang bisa dilakukan saat pengecekan.
Langkah pengecekan ini sebisa mungkin harus dilakukan, lantaran kerja mesin dan transmisi otomatis saling mendukung satu sama lain.
Nah, setidaknya memperhatikan 6 poin di bawah ini sebelum membawa pulang mobkas matik incaran Anda. Rendy
WASPADAI KEBOCORAN
Pengecekan unit mobkas yang akan dibeli menjadi hal yang paling utama.
Selain melihat kondisi eksterior, kaki-kaki hingga interior, jangan lupa untuk mengintip kondisi peranti transmisi otomatisnya.
“Apakah ada kebocoran oli atau tidak, perlu diingat tidak semua warna oli itu merah, bisa bermacam-macam,” jelas Hermas, bos Worner Matik di Bintaro Sektor 9, Tangerang Selatan.
Waspadai jika terlihat ada kebocoran, bisa jadi ada dua kemungkinan, yakni servis atau penanganan perbaikan.
CEK INDIKATOR
Tips berikutnya adalah pengecekan indikator, apakah indikator menyala normal ataukah ada peringatan yang tidak lazim pada meter cluster.
“Seperti lampu indikator check engine menyala, atau indikator transmisi menyala kedap-kedip,” bilang Hermanto, dari Hermanto Matic, di bilangan Parung Serab, Ciledug, Tangerang.
Indikator transmisi menyala menurutnya bisa berindikasi ada masalah di bagian elektrikal.
“Kalau elektrikal rusak dipakai terus-menerus, kerusakan bisa merembet ke bagian mekanik transmisinya,” tambah Hermanto.
TUAS TRANSMISI
Cobalah untuk menjalankan mobkas yang ingin dibeli.
Pastikan cek saat memindahkan tuas transmisi apakah halus atau kasar, ada entakan atau tidak.
Tips lainnya, “Tes mobil dari kondisi mesin mobil adem atau dingin, atau belum dipanaskan. Setelah mesin menyala, masukkan tuas transmisi ke posisi D, kalau mobil ‘nyelonong’ atau bergerak sendiri tanpa diinjak pedal gas,"
"Berarti kondisinya masih baik, kalau mobil tidak jalan, ada kemungkinan mulai ada masalah,” tambah Hermanto.
BEKAS TABRAKAN ATAU KEBANJIRAN?
Perlu dipastikan juga apakah mobil tersebut pernah mengalami kejadian seperti tabrakan atau banjir.
“Takutnya kalau pernah tabrakan keras, akan ada shock, takutnya ada peranti elektronik dan komputer yang berpengaruh,” kata Hermas lagi.
TES PERPINDAHAN GIGI
Gangguan perpindahan gigi kemungkinan akan terdeteksi kalau kita mencoba tes jalan.
“Jajal saja dengan berbagai kondisi, misalnya berakselerasi, pengereman juga kondisi tertentu seperti tanjakan,” terang Hermas.
Ditambahkan Hermanto, “Andaikan kita peka, bakal terasa perpindahan yang normal dan kurang normal atau malah ada gejala selip,” katanya.
Kalau transmisi otomatis atau CVT bekerja baik akan menyalurkan tenaga mesin dengan sempurna, rasio putaran mesin mengikuti percepatan transmisinya.
Tapi patut dicurigai kalau terasa tenaga kurang atau perpindahan gigi yang tidak normal.
BERSAMA KE BENGKEL
Kalau ada kesepakatan antara penjual dan pembeli, bisa dilakukan pengecekan ke bengkel spesialis mesin atau transmisi.
“Kalau mobil dalam keadaan baik, mestinya penjual mau mengizinkan melakukan pengecekan bersama ke bengkel,” kata Hermas.
Menjadi hal yang menguntungkan bagi kedua belah pihak apabila pengecekan bersama dilakukan di bengkel spesialis.
Bagi penjual, ia akan merasa yakin kalau kondisi transmisi dalam keadaan baik, sehingga ia juga bisa bertahan dengan harga yang bagus.
Sementara itu, “Bagi pembeli, juga merasa aman karena tidak mungkin merasa tertipu,” jelas Hermas.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR