Namun, pihak Jasa Marga membantah isu tersebut, dan mengatakan tidak ada ranjau paku di Km 25+200.
"Kejadian pecah ban disebabkan karena adanya pengelupasan perkerasan aspal jalan pada lajur ramp dari arah PIK menuju Pluit di KM 25+200 B Jalan Tol Prof. DR. Ir. Soedijatmo layang," kata Irra Susiyanti, Marketing and Communication Department Head PT Jasa Marga dari keterangannya.
"Penyebabnya, akibat curah hujan yang tinggi," lanjut Irra.
Sementara, Kepala Induk PJR Polda Metro Jaya, AKP Mulyono menyebut hal itu disebabkan aspal jalan 'menganga'atau berlubang yang tergenang air, bukan karena ranjau paku.
(Baca Juga: Toyota Avanza Dipacu 80 Km/Jam, Pecah Ban Pontang-panting Hajar Pembatas Tol Jombang)
"Bukan (ranjau paku), enggak ada. Saya ini muterin dari pagi enggak nemu ranjau paku, tidak ada," kata Mulyono.
"Saya pastikan tidak ada ranjau paku. Yang kami temukan adalah jalan yang berlubang dan tergenang air, sehingga orang yang lewat situ menghantam lubang ini," tegasnya.
"Lubang sedalam 6-7 cm tapi bentuknya miring dan dan kita lihat ada pecahan batu-batu tajam itu," sebutnya.
Jasamarga Metropolitan Tollroad, pengelola tol Prof. DR. Ir. Soedijatmo, bersama dengan Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM) penyedia jasa pemeliharaan jalan tol untuk ruas tersebut, telah melakukan perbaikan pada lokasi pengelupasan aspal itu.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR