Otomotifnet.com - Segmen LCGC akan kehilangan hak istimewanya karena Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) nol persen dihapus.
Masa depan mobil murah ini pun dipertanyakan.
LCGC akan terkena PPnBM sebesar 3 persen pada 2021 mendatang, yang membuatnya tak lagi 'spesial' sebagai mobil murah.
Menanggapi hal itu, Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) mengaku optimis jika segmen LCGC masih akan terus berkembang di Indonesia.
(Baca Juga: Honda Brio Satya dan RS Terjual 5.645 Unit, Penjualan Honda di Januari 2020 Laku 12.603 Unit)
Honda sendiri cukup sukses bermain di segmen tersebut, berkat moncernya penjualan Brio Satya hingga saat ini.
"Pasar LCGC di Indonesia masih bagus dan berkembang, bahkan kontribusi penjualannya 21 persen," jelas Billy saat ditemui di kawasan Sunter, Jakarta Utara.
"LCGC masih diminati, terutama oleh pengguna motor yang upgrade beli mobil atau biasa disebut first time buyer, persentasenya di atas 50 persen," tambahnya, (15/2/20).
Honda Brio Satya saat ini dibanderol mulai Rp 146 jutaan untuk tipe S M/T hingga Rp 170 jutaan buat tipe E CVT, dan menurutnya masih layak disebut sebagai mobil murah.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR