Otomotifnet.com - Buat yang masiih sering mencampur kapur barus ke tangki motor, disarankan hentikan kebiasaan tersebut.
Karena hal itu enggak cuma berbahaya buat mesin, tapi juga buat kesehatan dan lingkungan.
"Kapur barus memang dulu digunakan sebagai aditif untuk menaikkan oktan bahan bakar jenis gasoline, yang beroktan rendah," ucap Cecep Rusdi, yang menjabat IH Assessor Environmental Division di salah satu perusahaan bidang sertifikasi, inspeksi, konsultasi dan laboratorium di Jakarta.
Namun itu dulu digunakan saat oktan BBM masih rendah.
(Baca Juga: Kawasaki Ninja 250 Tarikan Ngejambak, Copot 'Koin' Ini, Aliran Udara Jadi Lega)
Sekarang rata-rata oktan BBM sudah di angka 90 jadi mubazir kalau pakai kapur barus.
Sekadar info saja, kapur barus punya kandungan naphthalene yang memiliki oktan 90.
Jadi buat apa BBM macam Pertalite yang oktannya sudah 90 ditambah lagi dengan kapur barus.
Dengan kata lain, kapur barus yang merupakan senyawa polysiklik aromatik hydrocarbon dengan 2 cincin benzene ini hanya efektif pada bensin beroktan di bawah 90 seperti Premium.
(Baca Juga: Honda ADV150 Dan PCX Makin Kece, Tuas Rem Aftermarket Obatnya, Sepasang Rp 200 RIbu)
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR