Otomotifnet.com - Di musim penghujan seperti saat ini, banjir jadi momok utama bagi pemilik mobil.
Di sejumlah wilayah, banyak mobil yang terendam air atau bahkan hanyut terbawa arus banjir.
Untuk bisa meminimalisir kerusakan yang ujung-ujungnya pada kerugian material, harus melakukan tindakan pencegahan yang tepat.
Sayang, tak banyak orang yang memahami hal tersebut.
(Baca Juga: Motor Nekat Terjang Banjir, Awas Oli Jadi 'Milky', Wajib Dikuras Total)
Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati.
Alangkah baiknya mengetahui tindakan preventif yang tepat sebelum air merendam mobil.
Hal ini tentunya untuk menghindari resiko yang lebih besar. RSP
LEPAS KABEL AKI
Jika tidak sempat dan memungkinkan untuk memindahkan mobil ke tempat aman saat air mulai meninggi, langkah pertama dan krusial untuk dilakukan adalah mengamankan kelistrikan mobil.
Yaitu dengan cara melepas kabel negatif aki.
“Aki merupakan komponen yang paling erat dengan kelistrikan yang ada di dalam mobil. Karena berhubungan dengan instrumen cluster, lampu maupun aksesori audio lainnya,"
"Sedangkan air sebagai penghantar yang baik sehingga menyebabkan arus pendek atau korsleting dan yang paling cepat mengalami kerusakan adalah komponen listrik dalam mobil,” ujar Thayne. Finsenda Lika, CEO Dokter Mobil (DoMo).
Kalau dirasa kurang atau mau lebih aman, “Lepas akinya saja sekalian dari mobil,” lanjut pria yang kerap disapa Lung Lung ini.
JANGAN PAKAI REM PARKIR
Tak hanya mesin, namun banjir juga mengancam kaki-kaki terutama rem.
Saat banir, air akan membuat kampas rem memuai sehingga melekat pada roda.
Hal ini sering terjadi pada mobil dengan rem tromol.
“Saat terpaksa meninggalkan mobil di rumah pas banjir mulai datang, jangan pernah menggunakan rem tangan untuk mempertahankan posisi mobil,"
"Cukup diganjal saja pakai batu atau balok kayu saja,” ucap Lung Lung.
Sebagai pelengkap, masukkan persneling ke gigi 1 untuk mobil manual atau posisi P pada mobil otomatis.
PERHATIKAN INTAKE
Saat Anda terpaksa melibas banjir dengan mobil, hal yang perlu diperhatikan adalah mengetahui posisi intake.
Buka kembali buku manual untuk mengetahui posisi pastinya.
“Letak intake tiap mobil itu beda-beda. Kalau posisi intakenya tinggi enggak perlu khawatir. Cukup jalan santai saja saat melewati banjir,"
"Tapi kalau yang posisinya di bawah harus hati-hati. Karena semakin digas, maka mobil akan menarik udara semakin kencang juga,” terang Dhaniar, Service Advisor Auto2000 Permata Hijau.
INDIKATORNYA BAN
Saat akan memindahkan mobil ke posisi yang lebih tinggi, coba pantau kondisi banjir sekitar terlebih dahulu.
Jika ternyata ketinggian air sudah mencapai posisi setengah ban, atau lebih, urungkan niat memindahkan mobil.
Biarkan saja mobil pada posisi semula. Hal tersebut juga berlaku bagi yang akan menerjang banjir di jalanan.
“Lihat apakah ketinggian air mencapai setengah ban atau tidak. Ini berlaku untuk semua jenis mobil. Bila setinggi itu, maka jangan teruskan,” saran Dhaniar.
BERJALAN PERLAHAN
Saat Anda akan melibas banjir dengan mobil, yang perlu dilakukan, jangan memacu dengan kecepatan tinggi.
Sebab gelombang air yang tersibak ketika mobil melaju terlalu kencang berpotensi merusak bumper, menciprati kaca depan yang menyebabkan terganggunya pandangan.
“Cukup lewati area banjir dengan santai hanya dengan gigi 1 atau D buat mobil matic. Dengan berjalan perlahan bisa membantu Anda mengantisipasi hal-hal yang sulit terlihat,"
"Kita kan enggak tahu kalau di depan ada lubang besar atau batu yang melintang,” papar Dhaniar.
Selain itu, kalau berjalan pelan memungkinkan ban untuk selalu mendapatkan traksi dan ‘menempel’ ke aspal.
Kemungkinan air akan terhisap air intake juga kecil.
Usahakan pula jangan sampai berhenti saat melibas banjir. Selalu berjalan mengikuti ‘ombak’ yang tercipta.
PANTANG HIDUPKAN MESIN
Kalau mobil Anda habis terendam banjir, “Jangan coba-coba menyalakan mesinnya,"
"Pokoknya jangan diapa-apain, lebih baik segera bawa ke bengkel,” ujar Lung Lung.
“Kenapa enggak boleh? Karena begitu dinyalakan, itu bisa terjadi hal-hal yang lebih parah lagi. Terutama water hammer,"
"Intinya selama mesin tidak dihidupkan, itu sih no problem, masih bisa diperbaiki dan kembali normal lagi,” tambah pria yang pernah menempuh pendidikan di Australia ini.
Selain itu, jika pemilik mobil segera menghidupkan mesin setelah mobil terendam banjir, maka perusahaan asuransi tidak akan meng-covernya.
CEK OLI DAN KURAS BAHAN BAKAR
Sesampainya di bengkel, mintalah periksa kondisi fluida atau oli pada bagian transmisi mesin dan lainnya.
Selain oli mesin, semua fluida yang dipakai dalam mesin kemungkinan besar sudah tercampur air saat terendam banjir, dan oli yang tercampur dengan air ini dapat merusak mesin serta komponen lainnya.
“Jangan lupa juga untuk menguras tangki bahan bakar apabila mobil terendam banjir hingga setengah badan mobil,"
"Sebab jika air sampai masuk bisa menyebabkan korosi dan karat,” pungkas Dhaniar.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR