Otomotifnet.com - Pasar roda empat Indonesia lagi moncer dalam urusan ekspor atau pengiriman ke negara lain.
Putu Juli Ardika, selaku Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menuturkan, pertumbuhannya bahkan tembus 25 persen.
Dan untuk kali ini penyumbang terbesar atau paling banyak diekspor adalah kendaraan komersial.
"Penjualan kendaraan roda empat di dalam negeri tahun kemarin memang turun sekitar 10 persen,"
"Tapi ekspor naik 25 persen, yang mana unit yang diekspor kebanyakan dari kendaraan komersial," ujar Putu beberapa waktu lalu saat menghadiri GIICOMVEC 2020.
(Baca Juga: DFSK Super Cab Diekspor ke Afrika, Dibikin di Indonesia, Segini Targetnya)
Menurut Putu, kedepannya Indonesia akan menjajaki Australia sebagai negara tujuan ekspor selanjutnya.
"Hal ini sedang kami jajaki, dimana Pak Menperin juga sedang berupaya bertemu principal untuk perizinan. Kemungkinan yang banyak di ekspor adalah kendaraan komersial seperti truk dan double cabin," jelas Putu (6/3).
Selain itu, ia mengungkapkan alasan kendaraan komersial berperan penting dalam bisnis ekspor, jika dibandingkan dengan kendaraan penumpang.
"Kalau kendaraan penumpang harus ada perubahan produksi, karena di Australia permintaan paling banyak itu SUV dan Sedan," ungkap Putu.
(Baca Juga: Suzuki Carry Meroket di 2019, Laris Manis Berkat Pembangunan Infrastruktur)
"Sedangkan di dalam negeri, skala produksi paling banyak adalah jenis MPV. Nah, ini yang musti diorientasi dulu untuk ekspor ke sana," tuturnya.
Saat ditanya mengenai merek apa saja yang bakal terlibat dalam kegiatan ekspor tersebut, Putu belum bisa membeberkannya secara detail.
"Kami baru rencana buat ke Australia dulu, buat merek kami belum bisa pastikan meski beberapa sudah kami list," papar Putu lagi.
"Tapi kebanyakan pasti merek Jepang. Karena Jepang yang paling banyak investasi di sini," tutupnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR