Otomotifnet.com - Wabah virus Corona berimbas buruk tak hanya untuk MotoGP itu sendiri, tapi juga para pembalapnya.
Seharusnya balap MotoGP 2020 digelar di Losail, Qatar pada 8 Maret 2020 lalu, namun balapan akhirnya resmi dibatalkan.
Bukan cuma Qatar, tuan rumah berikutnya yakni Thailand, Amerika Serikat dan Argentina juga menunda balap MotoGP.
Jika balapan terus menerus ditunda, hal ini berimbas pada pendapatan para pembalap MotoGP itu sendiri.
(Baca Juga: Johann Zarco Pede Kebal Virus Corona, Ikut Tes Pramusim Tanpa Masker, Ini Alasannya)
Livio Suppo mantan manajer tim Respol Honda mengakui hal itu, dan pembalap tidak bisa terus digaji saat balapan libur atau dibatalkan.
Para pembalap sendiri memiliki kontrak termasuk dengan pihak sponsor dan ada beberapa klausul yang harus dipenuhi.
Terlebih saat ini beberapa seri balap terpaksa ditunda karena virus Corona.
"Para sponsor tidak akan membayar biaya sponsor termasuk untuk para pembalap. Hal ini berlaku jika balapan ditunda atau dibatalkan. Itu artinya pembalap tidak akan mendapat bayaran," papar Suppo dikutip dari GPOne.com.
(Baca Juga: MotoGP 2020 'Bersambung' Tahun Depan, Banyak Seri Ditunda, Ini Pertimbangannya)
Suppo menambahkan jika gaji pembalap berkaitan dengan dua hal, yakni performa si pembalap itu sendiri dan hal image.
Jika yang poin atau hal pertama tertunda atau ada masalah, maka pembayaran secara otomatis akan dihentikan.
Namun demikian semua tergantung dari kebijakan masing-masing tim balap.
Kemungkinan masih ada beberapa pembalap yang tetap digaji walaupun balapan ditunda sampai waktu yang belum bisa dipastikan.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Motorplus-online.com |
KOMENTAR