Otomotifnet.com - Hari libur yang biasanya jadi ladang rejeki untuk para sopir bus, kini nampak tergerus.
Merebaknya virus Corona (Covid-19) membuat pendapatan sopir bus anjlok.
Pandemi tersebut membuat aktivitas masyarakat menurun sehingga order bus pun ikut berkurang.
Terlebih dengan adanya faktor lain seperti social distancing, libur dan pergantian sistem kerja menjadi Work From Home.
(Baca Juga: Bus Asal Jakarta Jurusan Tegal Teriak, Sepi Penumpang, Imbas Lockdown)
Salah satunya yang terdaampak adalah sopir bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Tipe A Rajabasa pun ikut terkena dampak dari kebijakan pemerintah yang diakibatkan oleh virus corona.
"Pendapatan jadi turun, bahkan ada kalanya sekali atau dua kali kami (sopir bus) tidak mendapat hasil atau malah keluar biaya dari kantong sendiri," ujar Beni Simamora (36), salah seorang sopir AKAP jurusan Rajabasa - Kotabumi saat diwawancarai (28/3).
"Nombok kadangan, ya karna, setoran tetep harus disetor. Mobil (bus) harus dibensinkan. Dan perut ini juga perlu makan selama jalan," jelasnya.
Ia mengatakan untuk saat ini, ia memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencari penumpang ketimbang waktu-waktu sebelumnya.
(Baca Juga: Bus Trayek dan Pariwisata 'Nganggur' di Garasi, Imbas Corona, Banyak Carteran Batal)
"Sebelumnya 10-15 menit mangkal udah berangkat. Sekarang satu jam nunggu penumoang juga masih sepi," katanya.
Beni juga menuturkan hal serupa juga dialami oleh setiap bisa antar kota/kabupaten yang berada di Terminal Rajabasa.
"Semua bus sepi, sama aja. Biasanya itu kalo Sabtu/Minggu penumpang padat. Ada yang pulang kampung dan ada juga yang mau berlibur ke lokasi wisata," tambahnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR