Otomotifnet.com - Bukan hal baru lagi bisnis otomotif terdampak pandemi Covid-19, salah satunya perusahaan Otobus (PO).
Menurut Kurnia Lesani Adnan, Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), bahkan saat ini seluruh PO yang tergabung dalam IPOMI mengurangi armada operasionalnya.
"Kondisi kami semua sudah tiarap, sudah tinggal 10 persen lagi yang beroperasi, 90 persen sudah off," ucap Kurnia saat dihubungi (20/4).
Menurutnya, penurunan jumlah armada ini mulai diberlakukan sejak awal April 2020.
Baca Juga: Bisnis Perusahaan Karoseri Ini Lesu, Pesanan Bus Pariwisata Menurun, Imbas Corona
Kurnia mengatakan, 10 persen armada yang beroperasi saat ini sudah termasuk layanan pengiriman barang.
"Iya, jasa pengiriman barang itu termasuk dalam 10 persen yang beroperasi. Jadi contohnya, dalam satu hari biasanya PO bus bisa mengoperasikan 30-40 unit, hari ini tinggal 3-4 unit saja, jadi memang volumenya sudah turun drastis," jelasnya.
Nasib PO bus antarkota dan antarprovinsi bisa dibilang lebih baik ketimbang PO bus pariwisata.
Menurut Kurnia, PO bus pariwisata sudah 100 persen tidak beroperasi akibat pandemi ini.
"Mereka sudah sejak pertengahan Maret tidak beroperasi. Jadi memang kondisi kami ini sudah mengkhawatirkan," tutupnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR