Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Kisah Desainer Grafis Helm Balap Asal Indonesia, Tiru Idola Sampai Tolak Replika

Panji Nugraha - Jumat, 1 Mei 2020 | 07:00 WIB
Ilustrasi balap motor saat ajang Asia Road Racing Championshop (ARRC)
TWMR
Ilustrasi balap motor saat ajang Asia Road Racing Championshop (ARRC)

Otomotifnet.com - Di motorsport, helm bukanlah sekadar pelindung kepala biasa bagi pembalap mobil ataupun motor.

Helm juga kerap  menjadi identitas mereka di lintasan, ditambah desain yang apik maka bisa menjadi motivasi bagi pembalap.

Desainer grafis helm memang punya andil besar, di kancah dunia ada Starline Designer dan Drudi Performance yang tidak diragukan lagi kiprahnya.

Namun di Tanah Air, juga banyak desainer grafis helm yang tak kalah apik dalam membuat grafis.

Baca Juga: Helm Gonta-ganti Rawan Virus Corona, Lebih Baik Dihindari, Ini Kata Dokter

Desain tersebut bisa berasal dari hasil diskusi dengan pembalap yang bersangkutan atau pihak desainer membuat beberapa pilihan dulu yang nantinya akan dipresentasikan dengan pembalap yang menjadi konsumennya.

TEKNIK

Setelah grafis dan pilihan warna ditentukan, maka akan masuk ke proses pengerjaan.

Dua teknik yang cukup populer di kancah balap saat ini adalah airbrush dan water decall.

Ronita Digital Helmet (RDH) terkenal dengan teknik water decall.

“Kalau pakai teknik water decall itu bobot helm tidak bertambah banyak, karena kita enggak pakai banyak cat"

"Penggunaan cat hanya untuk pelapis saja atau memberikan detail warna seperti glitterdan pernis di helm," kata Imam Syahroni, pemilik RDH yang workshopnya berada di Jl. Buaran Viktor, Serpong, Tangsel.

Sampai saat ini, RDH menangani beberapa pembalap seperti Ahmad Yudhistira dan Andy Muhammad Fadly untuk ajang Asia Road Racing Championship (ARRC).

Namun, semua desain yang dibikin di RDH adalah eksklusif alias tidak menerima replika helm pembalap lain.

Ahmad Yudhistira sudah bekerjasama dengan desainer grafis helm RDH sejak 2016
Dok. Otomotif
Ahmad Yudhistira sudah bekerjasama dengan desainer grafis helm RDH sejak 2016

 

Tak pelak, setiap pembalap harus punya desain sendiri atau mendikusikannya dengan pihak RDH semisal ingin membuat grafis helm.

Setelah itu proses pembuatannya akan memakan biaya sampai Rp 2 juta, tergantung tingkat kerumitan.

"Kalau sama Yudhis sama Fadly, kita memang sponsor pribadi, jadi harganya khusus," jelas Imam.

Berbeda dengan Irengdop Design yang juga menerima desain replika pembalap luar negeri.

Bagi Muh. Ropi atau Bendhol, pemilik Irengdop Design ia hanya ingin membantu para bikers agar bisa mewujudkan helm dengan grafis pembalap idolanya.

Grafis Valentino Rossi jadi yang paling populer di workshopnya yang berada di Jalan Mayor Kusen, Ngrajek, Magelang, Jateng.

"Saking banyaknya pesanan, setiap tahun kalau ditotal saya dan tim bisa tangani sekitar 500 unit helm.

Dari helm untuk harian sampai yang memang digunakan untuk balapan," papar Bendhol.

Dimas Ekky bersama Bendhol (kanan) dari Irengdop Design, desainer grafis helm asal Indonesia
TWMR
Dimas Ekky bersama Bendhol (kanan) dari Irengdop Design, desainer grafis helm asal Indonesia

Kliennya di kancah balap pun beragam, dari pembalap Kejurda sampai ke balap dunia, seperti Dimas Ekky Pratama dan Galang Hendra Pratama.

Tahun lalu dapat kepercayaan dari Dimas untuk bikin desain dan mengecat helmnya untuk di Moto2, Galang Hendra juga untuk balapan 600 (World Supersport) tahun ini.

"Jadinya lumayan juga exposurenya," tambahnya.

Irengdop Design menerapkan sistem air brush karena dinilai lebih detail.

Ditambah ilmu yang dimiliki Bendhol mengenai cat sudah didapatkan sejak ia masih bekerja sebagai pegawai cat mobil di tahun 2008, sebelum akhirnya buka usaha sendiri.

Perkembangan desainer grafis helm ini terbilang bisnis yang menjanjikan.

Sebab sekarang bukan hanya pembalap saja yang menilai helm sebagai identitas, tetapi juga para bikers yang hobi turing atau pun sekadar harian semata. DAB

 

Editor : Panji Nugraha
Sumber : Tabloid OTOMOTIF

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa