Otomotifnet.com - Akibat pandemi Covid-19, BMW Motorrad Indonesia terpaksa meluncurkan S 1000 XR secara online pada Senin (27/4/2020) kemarin.
Di market sport-touring kelas berat, S 1000 XR berhadapan dengan Ducati Multistrada 1260, KTM 1290 Super Duke GT dan Kawasaki Versys 1000.
Menurut Benny, Marketing and Public Relation Manager BMW Motorrad Indonesia, banderol motor ini cukup kompetitif dibanding rival, “Rp 719 juta off the road Jakarta,” ujarnya.
Nah sebelum peluncurannya, OTOMOTIF sudah berkesempatan bercengkrama secara langsung di markas BMW Motorrad Indonesia yang terletak di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Niu NGT & N Lite, Skutik Listrik Canggih, Bisa Laporan ke Pemiliknya
Bahkan ikut buka kotak alias unboxing XR yang tiba dari Jerman.
Yuk simak first impression berikut untuk detail lengkapnya!
Desain
Desain kami awali dari bagian ‘wajah’ yang sekilas mirip Superbike S 1000 RR.
Namun, dengan interpretasinya khas motor adventure. Identitas motor penjelajah tersebut digambarkan adanya paruh yang mencuat di depan.
Berbeda dengan seri GS, paruh pada XR terpisah dan lebih mirip dengan rahang serangga.
Di antara headlamp LED terdapat lubang ram air menuju air box. Bodi depan ini seolah menjadi satu kesatuan sampai ke tangki, mengalir hingga ke belakang.
Bodi ini sekaligus membungkus tangki bensin yang ditambah kondom di atasnya.
Secara tampilan bodinya terlihat gambot. Padat jika dilihat dari samping.
Baca Juga: Mau Beli Motor BMW? Nih Daftar Harganya, Termurah Rp 127 juta
Kesan padat ditunjang oleh shround samping besar, cover radiator, dan bodi bawah.
Shroud memiliki warna berbeda yang memberikan kesan kontras pada bodi.
Beralih ke buritan, terlihat lebih simpel dan sporti seperti pendahulunya. Tapi dengan garis desain lebih tajam.
Overall S 1000 XR terlihat seperti sport bike yang ditinggikan, lengkap dengan kaki-kaki jenjang.
Fitur & Teknologi
Sudah menjadi standar di mayoritas motor BMW, S 1000 XR turut dilengkapi oleh multi information display TFT (Thin Film Transistor) 6,5 inci.
Menampilkan seabrek informasi seperti spidometer, takometer, fuelmeter, odometer, tripmeter, fuelmeter, jam, riding mode, tekanan angin ban, gear position, suhu sekitar, suhu mesin, dan range dengan sisa bahan bakar.
Layar ini juga menampilkan informasi dari sistem BMW Motorrad Connectivity, yang dapat terhubung ke smartphone via Bluetooth.
Pengendara dapat mengetahui informasi tentang kendaraan, navigasi, alat komunikasi, dan musik.
Baca Juga: BMW R 1250 GS Jadi Best Of Adventure Big Bike di OTOMOTIF Award 2020
Sebagai perlengkapan standar, S 1000 XR dibekali dengan Riding Modes Pro, Dynamic ESA (Electronic Suspension Adjustment), dudukan pannier terintegrasi, Gear Shift Assistant Pro, serta full LED lighting.
Windshield dapat diatur ketinggiannya secara manual via tuas di belakangnya.
Fitur safety juga tak kalah lengkap, ada HSC, DTC dan ABS (Anti-lock Braking Sytstem) Pro.
Pada bagian rangka, S 1000 XR menggunakan aluminium composite bridge frame.
Lengkap dengan tangki bensin berkapasitas 20 liter beserta cadangan sebanyak 4 liter.
Sebagai motor turing, XR juga bertabur tempat penyimpanan. Selain dudukan side box, ada kompartemen untuk menyimpan barang kecil di depan tangki bensin dan di bawah jok.
Bagian kaki-kaki, S 1000 XR didukung suspensi depan upside-down berkelir gold dengan travel 150 mm.
Di belakang ada monosok dengan travel sama, diapit swing arm aluminium.
Kedua suspensi dilengkapi teknologi Dynamic ESA yang dapat diatur rebound dan compression damping secara elektronik.
Pelek menggunakan cast aluminium 3,5 dan 6 inci palang lima split. Dibalut karet bundar Metzeler Roadtec berukuran 120/70ZR17 dan 190/55ZR17.
Pada sistem pengereman, S 1000 XR dibekali cakram ganda di depan berdiameter 320 mm dan dijepit kaliper radial 4 piston.
Rem belakang menggunakan single disc 265 mm dua piston. Pastinya sudah lengkap dengan ABS sebagai standar.
S 1000 XR menggendong mesin 4 silinder segaris DOHC 16 katup berpendingin cairan.
Memiliki kapasitas murni 999 cc dengan bore x stroke 80 mm & 49,7 mm. Mesin tersebut merupakan unit yang sama dengan milik Superbike BMW S 1000 RR.
Tentu untuk XR ada perbedaan setingan yang dikhususkan untuk motor sport touring.
Contohnya rasio kompresi hanya 12,5:1, dibanding 13,3:1 pada S 1000 RR.
Dan menurut Benny, perbedaan paling menyolok mesin S 1000 XR tanpa teknologi Shiftcam, karena mesin di XR diatur untuk mendapatkan torsi yang lebih merata tanpa perlu peak power dahsyat, sehingga lebih pas untuk performa jarak jauh.
Selain itu, tanpa Shiftcam juga membuat mesin 1,5 kg lebih ringan.
Kendati begitu, peak power tetap lebih dari cukup buat turing.
Maksimalnya 165 dk di 11.000 rpm dan torsi 114 Nm pada 9.250 rpm. Tenaga mesin S 1000 RR mencapai 205 dk/13.000 rpm.
Riding Position
Layaknya motor touring lain, BMW S 1000 XR diberkahi bodi tinggi semampai.
Ditambah dengan tinggi jok mencapai 840 mm, membuat rider dengan postur 170 cm dan bobot 60 kg harus rela menjinjitkan kaki dalam keadaan berhenti.
Hal itu dapat disiasati dengan menggunakan sepatu boots atau bersol tebal.
Bagaimana dengan riding postion-nya? Setelah di-unboxing kami langsung duduk di atas joknya.
Sadel yang lebar terasa pas menopang bokong. Saat duduk, tangan menjulur ke depan dan mudah menggapai setang.
Setang disangga raiser dengan sudut kemiringan yang pas, menghadap ke pengendara.
Posisi setang tadi juga membuat badan tegak tanpa ada indikasi menunduk.
Sudah begitu, kaki disambut sepasang footstep yang berada di pas di bawah pengendara.
Jarak antara jok dan footstep juga tidak terlalu dekat, jadi kaki tidak menekuk berlebihan dan bisa lebih rileks.
Posisi berkendara netral yang nyaman seperti ini tentu sangat mendukung aktivitas turing.
Nikmat untuk menempuh jarak jauh. Hmm jadi tidak sabar untuk menunggu unit test ride buat perjalanan jauh!
Data Spesifikasi BMW S 1000 XR:
P x L x T: 2.333 x 917 x 1.411 mm
Jarak Sumbu Roda: 1.522 mm
Tinggi Jok: 840 mm
Berat: 226 kg (basah)
Kapasitas Tangki Bensin: 20 Liter (4 Liter reserve)
Tipe Rangka: Aluminium composite Bridge-type frame, partially self-supporting engine
Suspensi Depan: Upside Down 45 mm 150 mm travel, electronic self-adjusting rebount/compression damping (Dynamic ESA)
Suspensi Belakang: Aluminium double-sided swing arm, central spring strut 150 mm travel, electronic preload adjuster, electronic self-adjusting rebound/compression damping (Dynamic ESA)
Pelek Depan: Cast aluminium 3.50 x 17 inci
Pelek Belakang: Cast aluminium 6.00 x 17 inci
Ban Depan: 120/70-ZR17
Ban Belakang: 190/55-ZR17
Rem Depan: Dual Floating Disc Brake 320 mm 4 piston radial caliper ABS
Rem Belakang: Single Disc Brake 265 mm 2 piston floating caliper ABS
Mesin: Liquid Cooled 4-stroke DOHC 16 valve
Silinder: Empat silinder segaris
Kapasitas: 999 cc
Bore x Stroke: 80 x 49,7 mm
Rasio Kompresi: 12,5:1
Tenaga: 165 dk/11.000 rpm
Torsi: 114 Nm/9.250 rpm
Sistem Starter: Electric Starter
Sistem Pelumasan: Basah
Sistem Pengabutan: Electronic Fuel Injection
Tipe Kopling: Multiple Disc wet clutch slipper clutch
Tipe Transmisi: 6 Speed
Alternator: Permanent Magnet Alternator 493 W
Battery: 12 V/9 Ah MF
Penulis: Rangga
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR