Ini bawaan Didi. "Ya, beginilah. Saat jadi pengamen begini, sekarang ya begini," buka pria Solo, Jawa Tengah ini.
Apa dari kecil naik motor?
Spontan dijawab, "Boro-boro punya motor. Makan pun susah! Dulu saya belum punya uang. Waktu umur 22 tahun saya baru ngamen,"
"Nama Kempot diambil dari kepanjangan, Kelompok Pengamen Trotoar. Untuk makan saja, kadang dikasih yang punya warung," kenangnya.
Bosasan di Solo dia pindah ke Jakarta. Kali pertama jadi gelandangan di Slipi pada 1986.
Suami Putri dan lahir dari ibunda Umi Yati ini. Tidur manfaatkan umbul-umbul bekas.
Itulah sepenggal kisahnya.
"Aneh ya..., Allah kok masih sayang sama orang macam saya. Itu membuat saya bersyukur diberi rezeki seperti sekarang ini," kata pria 36 tahun ini. Isfan
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid MOTOR Plus |
KOMENTAR