Otomotifnet.com - Didi Kempot dikabarkan meninggal dunia pada usianya menyentuh angka 53 tahun.
Penyanyi campursari ini meninggal dunia pada hari Selasa (5/5/2020) setelah dibawa ke RS Kasih Ibu, Solo, Jawa.
Didi Prasetyo nama lengkap Didi Kempot ini, pernah curhat tentang kehidupan pedihnya saat meniti karir di kancah musik nasional.
Curhatan Didi Kempot diceritakan kepada tim Otomotif Group saat bertemu langsung pada tahun 2002 silam.
Didi Prasetyo alias Didi Kempot bener-bener pribadi yang bikin kagum. Nyanyiannya kayak 'lagi wajib' di tiap pelosok Jawa.
Pengamen, mengais rezeki kalau dendangkan lagu hitsnya. Di Suriname, namanya kondang lewat musik Campursari. Buat Didi.., populer itu relatif.
Dia mensyukuri karunia populer dengan sikap bersahaja.
Saat janjian wawancara, kesan artis serbaglamor boro-boro didapat. "Matur nuwun mas.., bentar lagi kita ngobrol," katanya sopan banget.
Ini bawaan Didi. "Ya, beginilah. Saat jadi pengamen begini, sekarang ya begini," buka pria Solo, Jawa Tengah ini.
Apa dari kecil naik motor?
Spontan dijawab, "Boro-boro punya motor. Makan pun susah! Dulu saya belum punya uang. Waktu umur 22 tahun saya baru ngamen,"
"Nama Kempot diambil dari kepanjangan, Kelompok Pengamen Trotoar. Untuk makan saja, kadang dikasih yang punya warung," kenangnya.
Bosasan di Solo dia pindah ke Jakarta. Kali pertama jadi gelandangan di Slipi pada 1986.
Suami Putri dan lahir dari ibunda Umi Yati ini. Tidur manfaatkan umbul-umbul bekas.
Itulah sepenggal kisahnya.
"Aneh ya..., Allah kok masih sayang sama orang macam saya. Itu membuat saya bersyukur diberi rezeki seperti sekarang ini," kata pria 36 tahun ini. Isfan
RIDE THE WIND
Punya uang Didi beli motor Honda Mega Pro. "Asyik banget punya motor itu.
Aku lebih jeli bercengkrama dengan masyarakat bawah. Ya..., penting untuk sumber inspirasi laguku."
Sendirian atau bersama istrinya, Putri, Didi kerap rolling thunderke daerah indah.
Kadang Didfk naik ke Tawangmangu lewat Sarangan dan Magetan. Sampai di sana, nongkrong berlama-lama di warung kopi yangsepi dan tentram. Di situ inspirasi lagunya timbul.
Dia bersenandung dan jadilah sebuah lagu. Misal tembang SewuKuto..., didapat di Cemoro Sewu saat nyemplak motor.
Paling romantis waktu boncengan sama istri. Kehujanan bersama, kuyup.
Dulu..., bolak-balok Solo-Jogja rekaman lagu pakai motor.
"Wuih..., masa-masa yang indah," kata pria gondrong yang bercita-cita igin motor rada gede berbasis chopper ini.
NYRIS DITUSUK BOTOL
Idih. .ada aja orang yang mau nyelakain Didik. Nggak perlu cerita di mana.
Tapi saat show, dia pernah mau dibunuh penggemar antusias merangsek minta tanda tangan.
Nah, saat Didik mengulurkan tangan, tiba-tiba ada botoi pecan mau
menusuknya.
"Syukur saya mampu menghindar. Orang itu diamankan polisi. Saya penasaran dan ngajak ngobrol pelaku itu," ulasnya.
Rupanya dia penggemar berat. "Aku nggak rela kamu menyanyikan lagu
Taman Asmoro. Isi nyairnya aku alami.., sungguh menyayat hati..," cerita Didik menirukan si pelaku.
Gila, saking menghayatinya tega mau membunuh sang idola.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid MOTOR Plus |
KOMENTAR