Otomotifnet.com – Beberapa waktu lalu Otomotifnet.com pernah mendapat pertanyaan dari pemakai Suzuki Ertiga keluaran 2013, yang sudah menempuh jarak 50 ribuan kilometer.
Mobil tersebut kata pemiliknya kalau dipakai melewati jalan jelek atau polisi tidur, bantingan suspensinya terasa keras.
Lantas ia menanyakan apakah itu tanda sudah waktunya ganti sokbreaker?
Nah, mungkin Anda pun saat ini mengalami hal yang sama di mobil kesayangan.
Baca Juga: Bunyi Tek-Tek Saat Mobil Belok? Komponen Ini Tersangka Utamanya!
Mau tahu kan apa penyebab bantingan suspensi terasa keras setelah mobil lama dipakai?
Pasti sudah banyak yang tahu kalau pengisian tekanan angin yang terlalu keras, juga dapat memicu bantingan kaki-kaki terasa keras.
Tapi ternyata tak hanya itu loh yang dapat menyebabkan bantingan suspensi terasa keras.
“Banyak faktor, bisa karena usia pakai suspensi memang sudah memasuki batas optimalnya, alias sudah mulai lemah,” papar Purnomo, 4W Service Manager & Network Development PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Masih kata Purnomo, dalam kondisi pemakaian normal, umur pakai suspensi Ertiga umumnya mencapai di atas 3 tahun atau 50.000 kilometer.
“Lebih dari itu, kinerjanya akan mulai menurun,” bilangnya.
Oh iya, suspensi di sini kata Purnomo bukan hanya sokbreaker saja loh, juga termasuk pernya.
“Per juga ada batasan usia pakainya, jika sudah terlalu ‘lelah’, kemampuan pegasnya akan berubah,”
Baca Juga: Tie Rod Atau Long Tie Rod Kena, Gejalanya Yang Muncul Di Setir Begini!
“Kondisi tersebut juga bisa berdampak membuat bantingan suspensi terasa keras,” jelasnya lagi.
Ia pun mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan pula kinerja suspensi menurun sebelum waktunya.
Maksudnya, bisa saja sebelum usia pakai 3 tahun atau 50.000 km, kinerja suspensi terasa mulai enggak enak.
Menurut Purnomo, umur suspensi ditentukan oleh beberapa faktor, “Antara lain kondisi jalan yang sering dilalui, seperti bergelombang (jalan rusak) atau berliku."
"Karena jalan yang rusak atau berkelok, dapat mempengaruhi beban suspensi,” terang Purnomo.
Beban atau loading yang sering dibawa pun bisa menyebabkan umur peranti suspensi cepat ‘keok’.
Misalnya sering bawa penumpang atau barang yang banyak dan sebagainya.
“Sering ngebut pun bisa mempercepat umur pakai suspensi, karena otomatis pemakaian rem juga jadi sering,” lanjutnya.
Baca Juga: Link Stabilizer Bermasalah, Ini Ciri-Ciri & Efek yang Akan Ditimbulkan
Sebab, ketika melakukan pengereman itu lah suspensi mendapat beban yang cukup berat, terutama bagian depan.
“Kalau di bagian belakang itu bila mobil sering stop and go di tanjakan,” tambahnya.
Lantas bagaimana kalau mobil jarang dioperasikan, alias cuma dipakai pas weekend aja?
“Ini juga bisa membuat suspensi jadi keras, terutama sokbreakernya,”
“Sebab mobil yang jarang dipakai, akan membuat oli dalam sokbreaker lama-lama jadi mengental, ini yang bikin bantingan sok jadi keras,” tukasnya.
Purnomo menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan kaki-kaki dan suspensi minimal setiap 20.000 km.
“Selain sokbreaker mulai lemah, kondisi kembangan ban yang sudah mulai tipis pun dapat membuat bantingan suspensi terasa keras,” ucap Arief Rahmadi, Product Planning Specialist PT SGMW Motor Indonesia.
Sebab, lanjut Arif, sifat membal ban jadi berkurang.
“Pemakaian dumper tambahan pada suspensi pun bisa menciptakan efek yang sama, lantaran jarak main sok jadi lebih sempit,” tukasnya lagi.
Tuh, coba diperiksan ke bengkel ya kalau suspensi mobil Anda mulai terasa gak enak!
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR