Sokbreker dan per, pakai keluaran Aragosta 2 way. Ini untuk memudahkan mencari seting yang pas bagi ke-4 peslalom yang menggunakan mobil ini.
“Paling utama di sokbreker setelan ‘klik’nya. Setiap pembalap punya keinginan berbeda, dan kita harus bisa mengakomodir itu,” tambah Fitra, panggilannya.
Sistem suspensi lainnya yang turut mendukung ada pada bushing-bushing.
PILLOW BALL
Kebanyakan tim mengganti bahan karet pakai polyurethane (PU) karena bahannya lebih keras dan kuat dibanding karet. Tapi TTI-TRD pilih yang lain.
Supaya suspensi bisa ‘bermain’ lebih banyak, TTI-TRD mengandalkan sistem pillow ball.
Sistem ‘bola’ keluaran TRD ini atas permintaan dari Wiewie Rianto, yang didaulat melakukan penyetelan suspensi.
Dengan model ini, arm jadi tidak terlalu banyak bermain ke kanan dan kiri.
Sehingga bagian depan mobil tidak terlalu banyak bergerak ketika melewati kun atau melakukan zig zag.
Namun, arm tetap bisa bergerak naik dan turun untuk membantu mengurangi body roll sehingga tidak terlalu limbung.
Penggunaan sistem pillow ball ini juga diaplikasi pada top mount sokbreker.
Kebanyakan tim pakai bahan PU, namun justru bisa membuat as sokbreker jadi mudah bengkok.
Karena terlalu ditahan ketika sokbreker bergerak.
Kombinasi mesin kencang dan sistem pillow ball membuat mobil jadi lebih ‘diam’.
Namun akan percuma jika berputar di kun tidak bisa cepat.
Untuk memangkas waktu di handicap tersebut, New Agya ini dipasang LSD model 1,5 way.
Dengan segala ubahan yang dilakukan tersebut, setiap seri gymkhana, mobil ini rata-rata membawa pulang empat piala.
Data Modifikasi :
Mesin: 3NR-FE. Sokbrker: Aragosta 2 Way. Stabilizer: TRD. Kampas rem: TRD. LSD: TRD. Kopling: TRD. Brake bias. Oil catch tank: Dspec. ECU: Standar. Sub ECU: Link. Header: Custom. Knalpot: Custom. Pelek depan: TRD 15x7, offset 40. Pelek belakang: Rays 15x7, offset 48. Ban depan: GT Radial Champiro SX2. Ban belakang: GT Radial Champiro GTX Pro. Indikator: TRD. Shift knop: TRD. Setir: OMP.
Editor | : | Toncil |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR