Otomotifnet.com - Tim MotoGP sudah merasakan krisis akibat pandemi corona.
Alhasil gaji pembalapnya yang menjadi sasaran pangakas. Seperti dialami tim Petronas Yamaha SRT.
Tim satelit Yamaha ini terpaksa memotong gaji anggota timnya, termasuk pembalapnya sampai 50 persen.
Bahkan, pemutusan hubungan kerja (PHK) bisa terjadi jika kondisi semakin buruk.
Baca Juga: Valentino Rossi Turun Pangkat, Kontrak Bareng Petronas Yamaha SRT Dibahas Pekan Ini
"Kami harus memotong gaji tim sampai 50 persen, karena kami mempersiapkan kasus terburuk tidak ada balapan," kata Razlan Razali dilansir dari The-Race.com.
"Akan lebih buruk jika sampai Juli (2020) jika tidak ada balapan. Akan ada beberapa anggota di-PHK," jelasnya.
Bahkan jika benar tidak ada balapan sama sekali, bukan cuma PHK karyawan tapi juga pembalap tidak akan dibayar.
"Jika mereka masih menerima 50 persen, kupikir mereka tidak akan komplain," imbuhnya.
Saat ini tim Petronas masih mendapat suntikan dana dari Dorna Sports.
Tim Petronas termasuk tim dengan pengeluaran yang cukup besar, karena banyaknya staff di seluruh kelas.
Enggak cuma di MotoGP, Petronas Yamaha juga aktif di kelas Moto2 dan Moto3.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR