Otomotifnet.com – Pernah mengalami jeroan mesin mobil kesayangan kotor seperti ada lumpurnya? Kalau iya, itu namanya oil sludge.
Banyak anggapan oil sludge ini terjadi akibat penggunaan oli palsu.
Memang tidak salah, tapi ternyata ada juga karena hal lain.
“Oli bawaan pabrik maupun yang ada di pasaran juga bisa menyebabkan oil sludge, terutama yang sintetik,” beber Sumarno. Service Development PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Baca Juga: Cara Pakai Fuel System Cleaner, Bisa Cegah Mesin Bermasalah?
Loh kok bisa? “Iya, oil sludge itu terbentuk dari penguapan oli. Nah, oli sintetik itu lebih mudah menguap dibanding oli mineral,” jelas Marno, sapaan akrabnya.
Namun bukan berarti kita harus hindari oli jenis sintetik ini loh sob!
“Oli sintetik justru lebih cocok untuk mesin-mesin modern yang rata-rata kompresinya tinggi,” kata Marno lagi.
Namun, lanjutnya, interval penggantiannya harus benar-benar diperhatikan.
“Batas waktu penggantian oli jangan sampai lewat, maksimal setiap 10.000 kilometer atau 6 bulan sekali, mana yang dicapai lebih dulu,” wanti Marno.
Bila sampai lewat, akan berpotensi menimbulkan oil sludge, “Ini pernah terjadi di Suzuki Ertiga milik konsumen kami. Memang sih kerjaannya taksi online, mungkin dia lupa kalau sudah waktu gantinya oli mesin,” tuturnya.
Karena saking tingginya pemakaian mobil tersebut, “Enggak nyampe dua mingguan jarak tempuh sudah melewati 10.000 km,” cerita Marno lagi.
Bunyi mesinnya juga kata Marno sudah terdengar kasar, “Saat itu saya kasih 2 pilihan ke yang punya mobil, yaitu turun mesin atau tes ganti oilnya dulu, lalu dimasukkan oil cleaner atau engine flush,” bilang Marno.
Untuk opsi pertama, lanjut Marno, sudah pasti biayanya mahal. “Si pemilik mobil akhirnya pilih opsi kedua, tapi dia minta jaminan kalau terjadi apa dengan mesin mobilnya, saya mesti tanggung jawab untuk perbaiki,”
“Karena dia tahunya engine flush itu sifatkan keras dan hanya dipakai saat penggantian oli lama,” paparnya.
Karena Marno yakin produk engine flush yang akan dituangkan 'aman' dipakai di mobil yang dijalankan, ia mengiyakan persyaratan dari sang pemilik mobil.
“Tapi saya kasih syarat ke dia, bila lampu indikator olinya nyala, mesin harus langsung dimatikan dan derek mobilnya ke sini (bengkel resmi SBT Pulogadung),” tutur Marno.
Selain itu, ia juga kasih batas waktu kepada si pemilik mobil bahwa dalam beberapa hari mobilnya itu harus balik lagi di SBT Pulogadung untuk dilakukan penggatian oli baru.
“Sekalian karternya mau dibuka untuk dibersihkan. Waktu karternya dilepas, itu kotoran kayak bubur hitam pada rontok semua,"
"Setelah kita bersihkan oil sludge-nya di karter dan isi oli baru, sampai sekarang tuh mobil baik-baik saja, hehehe..,” pungkas Marno.
Tuh sob! Selalu perhatikan waktu penggantian oli ya!
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR