Otomotifnet.com - Yamaha NMAX, Piaggio MP3, Honda CRF 150L dan Honda Gold Wing dipakai turing ke kilometer 0 Pulau Weh, Sabang oleh tim Kawahara Racing.
Turing kali ini punya misi melakukan test part yang dibuat oleh Kawahara Racing, untuk menguji daya tahan komponen tersebut kala ngaspal ribuan kilometer.
"Kalau diuji di atas dyno atau di lintasan balap kayanya sudah biasa, kali ini kita buktikan di turing menuju kilometer 0," ujar Jessy Lingga Siswanto alias Coq owner Kawahara Racing.
Sebelum bahas soal turingnya, kita bacain apa saja yang ditest dalam turing menuju 0 kilometer ini.
Baca Juga: Yamaha NMAX Facelift Gen 1 Carbon Kevlar, Bisa Diorder, Harga Mulai Rp 150 Ribu
Untuk Yamaha NMAX sudah diupgrade bagian CVT, knalpot GT-Pro, bore up menggunakan piston 63 mm serta part mesin lainnya hingga piggyback lansiran Kawahara.
Khusus untuk Yamaha NMAX, menggunakan busi dari NGK dan pelek ring 12 lansiran VND Racing yang sudah berstandar ISO 9001.
Sedangkan, Honda CRF 150L sudah dibore up menggunakan piston 63 mm, per kopling, per klep, kem "Dan knalpot Kawahara Mavic yang sedang kita uji," terang Coq.
Kalau Piaggio MP3 hanya diganti knalpotnya menggunakan bahan titanium yang juga bikinan Kawahara.
"Knalpot titanium ini kita uji, saat digeber apakah patah atau enggak! Honda Gold Wing, cuma ganti busi NGK saja," ceritanya.
Sepanjang perjalanan menuju kilometer 0, yang bikin degdegan tim Kawahara adalah soal oli menguap di motor bore up.
Apalagi empat motor ini kecepatan rata-rata di angka 90 - 140 km/per jam dan tiap 3 jam perjalanan berhenti.
"Kita enggak nyangka, setelah ngegas Jakarta - Lampung - Bengkulu - Bukittinggi, diceklah oli di NMAX dan CRF! Olinya tinggal 200 ml doank, enggak tahu tuh oli ilang kemana!".
Baca Juga: KLX 150, CRF 150 Dan WR 155 R Update Harga, Dijual Mulai Rp 30 Jutaan
"Tapi ajaibnya, piston dan part di mesin enggak kenapa-kenapa!," cerita Coq, sambil terheran-heran.
Total perjalanan dari Jakarta ke kilometer 0 dan kembali ke Jakarta adalah dua minggu, dengan jarak tempuh sekitar 7.500 kilometeran.
"Sebenernya bisa lebih cepet lagi, tapi karena ada wabah Corona, sehingga sempat tertahan di Aceh," ceritanya.
Kejadian paling tepok jidat adalah saat Honda Gold Wing menghantam lubang jalan yang lebar hingga pelek depan peyang.
"Malam itu dalam keadaan hujan, gue enggak tahu kalau ban Gold Wing sudah botak sampai kelihatan benangnya. Ketemu tikungan, pas digas ban belakang melintir dan di depan ada lobang gede banget!,"
"Kalau direm sudah pasti gue yang jatoh! Dihajar lah tuh lobang, seketika pelek Gold Wing gue peyang. Di belakang NMAX ikutan ngehajar lubang itu,"
"Gue pikir bakal ambyar tuh pelek VND, ternyata pas dicek enggak kenapa-kenapa loh! Salut sih," serunya.
Dalam perjalanan kali ini, Coq dan tim Kawahara Racing tidak hanya puas atas hasil uji produk yang digunakan tetapi juga pengalaman yang didapat.
"Setelah sampai ke Jakarta, semua part dicek dan hasilnya semua aman! Selin puas atas hasil yang didapat, juga seneng banget bisa bertemu dengan berbagai macam orang sepanjang perjalanan turing kali ini. Puas deh!," seru Coq.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR