Otomotifnet.com - Masih banyak yang belum tahu kalau fan belt jadi komponen penting dalam mobil.
Karena untuk dapat membuat komponen pompa radiator dan alternator bekerja dibutuhkan dibutuhkan putaran.
Sedangkan putaran ini dihasilkan dari mesin dan sebagai media penerus putarannya dibutuhkan fan belt.
Fan belt terhubung ke beberapa komponen seperti pompa radiator, alternator sampai kompresor AC mobil.
Sebagaimana diketahui, fan belt terbuat dari karet khusus yang harus tahan terhadap gesekan dan panas mesin tapi harus tetap lentur.
Komponen ini pun harus dicek dan diganti bila sudah mengalami getas dan aus.
"Fan belt itu kan terus berputar saat mesin hidup, jadi komponen ini akan terus bekerja," buka Sugiyanto, pemilik bengkel Auto Clinic.
"Secara umur pemakaian, sebenarnya tidak ada patokan resmi berapa kilometer, tapi biasanya fan belt diganti setiap 40.000-50.000 kilometer," tambahnya.
Baca Juga: Mobil Mesin Bensin Bisa Pinjam Aki Mesin Diesel, Tapi Ada Syaratnya!
Karena komponen ini berperan penting, maka saat putus di jalan akan mengakibatkan masalah serius.
Seperti pompa radiator yang berhenti bekerja karena tidak ada putaran dari fan belt.
Saat mobil berjalan dan fan belt putus maka akan mudah overheat.
Pun demikian dengan alternator yang berhenti bekerja mensuplai arus listrik ke aki mobil.
Baca Juga: Mesin Mobil Mengalami Overheat, Ciri-Ciri & Cara Mengatasinya Begini!
"Aki biasanya akan langsung cepat tekor dan indikator aki di dashboard akan menyala akibat arus listrik aki yang tekor," sebut pria yang bengkelnya ada di Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat.
Ada baiknya kondisi fan belt dilakukan pengecekan secara berkala agar menghindari putus di tengah jalan.
Agar sistem kerja komponen lain tidak terganggu akibat fan belt putus.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR