Otomotifnet.com – Sobat pasti enggan mau dong mesin mobil kesayangan memperdengarkan suara ngelitik, terutama saat berakselerasi.
Karena ngelitik atau detonasi ini bila sering terjadi, bisa memicu terjadinya mesin overheat.
Tak hanya itu, pada beberapa kasus ngelitik yang parah, bisa menyebabkan piston bolong. Iiihh.. serem!
Nah, jika tidak ingin terjadi demikian, selalu gunakan bahan bakar dengan nilai oktan sesuai anjuran pabrik.
Baca Juga: Ada Knocking Sensor, Bensin Bagus Tetap Ngelitik, Masalahnya Dimana?
Apalagi pada kendaraan modern, yang rata-rata mesinnya dirancang memikiki rasio kompresi tinggi.
Sehingga tidak disarankan menggunakan bahan bakar yang oktannya rendah.
Lalu bagaimana bila sudah mengganti bahan bakar dengan oktan sesuai, tapi mesin masih saja ngelitik?
“Penyebab mesin ngelitik atau detonasi ada beberapa hal. Detonasi ini kan muncul karena adanya pembakaran dini,” jelas Prof. Dr.Ing, Ir, Tri Yuswidjajanto Zaenuri, ahli konversi energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung.
Masih menurut Prof Yus, sapaan akrabnya dalam live chat di Youtube yang digelar OTOMOTIF Group Sabtu (11/7) tadi, bahan bakar oktan tinggi itu sifatnya sulit terbakar, alias tidak terlalu responsif dibanding yang oktan rendah kayak Premium (88).
Jadi ketika sudah beralih menggunakan bahan bakar oktan tinggi namun masih terjadi detonasi, “Bisa jadi ada deposit dalam ruang bakar yang membara, sehingga meciptakan pembakaran dini sebelum busi memercikkan api,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Prof Yus, bisa juga detonasi terjadi tanpa ada bara api dari deposit di ruang bakar.
“Penumpukan kerak yang sudah terlalu banyak di ruang bakar, akan kan membuat ruang bakar makin mengecil, sehingga kompresinya otomatis naik, ini juga bisa memicu terjadinya detonasi,” tambahnya.
Tak hanya itu, pencampuran bahan bakar dengan udara yang tidak pas pun dapat memicu terjadinya pembakaran dini.
Tuh, jadi tak hanya oktan bahan bakar yang bisa menyebabkan mesin ngelitik.
Jika memang ruang bakar mobil sobat sudah banyak ditumpuki kerak atau deposit, sebaiknya lakukan tune up atau pembersihan ruang bakar.
Sekaligus memeriksa kondisi filter udara, jika sudah terlalu kotor, segera ganti.
Pastikan juga semprotan bahan bakar pada injektor (untuk mobil injeksi) lancar.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR