Otomotifnet.com – Biasanya ketika bantingan mobil sudah mulai enggak nyaman akibat shockbreaker lemah, pemilik mobil hanya fokus melakukan penggantian peredam kejutnya saja.
Padahal, ada satu part lagi yang wajib diganti bersama-sama penggantian shockbreaker, khususnya bagian depan.
Yup, part tersebut adalah damper atau karet support shockbreaker, yang berfungsi sebagai peredaman tambahan di bagian atas sok.
Damper sokbreker ini seiring pemakaian sok, juga akan mengalami keausan.
Baca Juga: Cara Mengecek Kondisi Shockbreaker Mobil Diesel, Dijamin Efektif
"Umumnya shockbreaker diganti pada usia pakai kendaraan di atas 5 tahunan atau setelah 50 ribuan km," papar Sumarno, punggawa Bengkel Mitra Suzuki - Masmun Sukses Motor.
Dalam rentang pemakaian selama itu, lanjut Sumarno, karet support shockbreaker akan mengeras atau tidak elastis lagi, serta berubah dimensinya.
Benar sekali sob, kru Otomotifnet.com pernah mengalami hal tersebut pada Suzuki Ertiga GX keluaran 2013.
Karet support soknya bukan hanya mengeras, namun dimensinya jadi lebih pendek ketika dibandingkan dengan karet support baru.
Baca Juga: Karet Shockbreaker Mobil Aus? Segera Ganti, Kalau Tidak Bisa Bahaya
Nah, kondisi ini yang kerap menimbulkan bunyi gluduk pada roda depan saat lewat jalan tidak rata.
"Sebab akan timbul clearance antara karet support yang dimensinya berubah itu dengan dudukannya di chasis," jelas Sumarno.
Gap tersebut lah yang menyebabkan bunyi gluduk pada mobil tadi ketika melewati jalan tidak rata.
Selain itu, karet support sok yang aus juga dapat membuat permukaan ban bagian dalam rentan 'termakan' duluan.
"Yups sangat pengaruh, karena sudut chamber jadi berubah," terangnya lagi.
Tuh, jangan lupa ya sob saat ganti sokbreker depan, karet support soknya ikut diganti juga!
Baca Juga: Inilah Jenis-jenis Suspensi Mobil, Mana yang Lebih Nyaman? Perhatikan
Posted : Senin, 19 Agustus 2024 | 12:05 WIB| Last updated : Senin, 19 Agustus 2024 | 12:05 WIB
Editor | : | optimization |
Sumber | : | Otomotifnet.com |
KOMENTAR