Otomotifnet.com - Honda NSR 150 Series menjadi motor 2-tak yang memiliki teknologi canggih di eranya.
Bayangkan saja, pada lubang buangnya bisa mengecil dan membesar secara otomatis.
Teknikal tersebut berasal dari semacam katup yang bisa menutup dan membuka atau mengatur besar kecilnya lubang buang sesuai putaran mesin.
Teknologi ini punya nama Revolutionary Controlled Valve atau RC Valve.
Baca Juga: Exhaust Power Valve, Teknologi Sherco Mirip RC Valve atau Super KIPS
"Secara prinsip kerja sama dengan KIPS di Kawasaki Ninja 150 series. Tapi di Honda NSR 150 ini gerak katupnya diatur elektronik," jelas Tommy Patria dari bengkel Patria Techno di Depok, Jawa Barat.
"Bukan mekanis seperti di Ninja," ucapnya.
Tujuan dari teknologi RC Valve ini tentu agar tenaga mesin bisa terus maksimal dan efisien dalam setiap putaran mesin.
"Jadi kalau rpm rendah, katupnya menutup sebagian lubang buang," bebernya.
"Sedangkan saat rpm tinggi, katupnya berputar dan membuka lebih lebar lubang buang sehingga tenaga mesin lebih maksimal," tambah Tommy yang merupakan mantan pembalap nasional.
RC Valve terdiri dari beberapa komponen pendukung, yakni unit pengontrol, motor servo, katup pembuangan dan kabel pengontrol yang menghubungkan katup pembuangan dengan motor servo.
Selain itu, RC Valve juga berhubungan dengan komponen kelistrikan seperti aki dan kiprok dalam bekerja.
Cara kerjanya, putaran mesin akan dideteksi oleh CDI, kemudian sinyal tersebut dikirimkan ke motor servo untuk menentukan besaran katup lubang buang sesuai dengan kondisi putaran mesin.
Baca Juga: Wajib Telaten! Ganti RC Valve Honda NSR 150 , Bisa Bikin Jebol Kantong
Oleh karena itu, komponen kelistrikan menjadi hal yang harus diperhatikan agar RC Valve dapat bekerja secara optimal.
"Karena sistem kerjanya memakai banyak perangkat elektronik, perlakuannya lebih khusus. Terutama pada sistem kelistrikan," tegasnya.
"Banyak pemakai NSR 150 yang RC Valve-nya rusak, karena masalah kelistrikan yang tidak terdeteksi. Kalau sudah rusak, biaya yang dikeluarkan tidak sedikit," wanti Tommy.
Biayanya menjadi lebih mahal karena spare part yang ada di pasaran memang mulai langka.
Makanya, menjaga kondisi part agar tidak rusak lebih baik dari pada harus memperbaiki dengan ketersediaan spare part yang mulai menipis.
| Editor | : | Panji Nugraha |
| Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR