Rencana restrukturisasi tersebut dikatakan akan meningkatkan profit perusahaan hingga 50 miliar yen atau setara dengan Rp 6,9 triliun pada periode 2022-2023.
Mengandalkan langkah tersebut, akan ada peningkatan keuntungan perusahaan hingga 2,3 persen dari yang semula -9,5 persen.
Apalagi ditambah pihak Mitsubishi yang tidak melakukan pembagian hasil laba penjualan di 2020 yang tentunya akan menghemat banyak pengeluaran.
Sedikit informasi, pada kuartal pertama 2020, Mitsubishi harus menelan pil pahit dengan merugi hingga 53,3 miliar yen atau Rp 7,3 triliun.
Tak hanya itu, penjualan pada periode April-Juni 2020 juga hanya di angka 127.000 unit, kurang lebih turun 50 persen apabila dibandingkan dengan 2019.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR