Otomotifnet.com – Banyak cara dilakukan Bachtiar Afandi, punggawa bengkel Afandi Motor Sport (AfMos), dalam meningkatkan performa Daihatsu Ayla 1.2 miliknya tanpa korek dapur pacunya.
Mulai dari mengcustom sistem breather mesin menggunakan alat pemanas dan pasang Air Injection untuk menyuntik udara bersih ke intake.
Ia juga menancapkan velocity stack di boks filter dan corong cyclone pada pipa karet yang menuju throttle body.
Tak hanya itu, Afandi juga mengaplikasi grounding wire, kabel koil ramuan khusus, booster aki, custom header knalpot, hingga ganti throttle body (TB) milik Daihatsu Xenia 1.3.
Baca Juga: Edan! Daihatsu Ayla 1.2 Bisa Tembus 180 Kpj Tanpa Korek Mesin
Nah, kali ini Afandi coba mengganti injector-nya pakai punya mobil yang kapasitas mesinnya lebih besar dari Ayla 1.2.
“Soalnya pas gue cek businya, hasil pembakaran terlihat kering di putaran atas. Bawahnya sih AFR-nya (Air Fuel Ratio) terbaca 14,7,” bebernya.
Setelah cari info sana sini, akhirnya ia menemukan injector mobil lain yang sama dengan punya Ayla 1.2.
“Bisa pakai punya Suzuki Ertiga facelift, panjang injektor-nya sama. Kapasitas mesin kan lebih besar 200 cc dari Ayla gue,” tukas pria yang bengkelnya di Jl. Raya Ciledug, Pertukangan Utara, Jaksel ini.
Saat dicoba pasang di mobilnya tersebut dan diuji akselerasinya menggunakan aplikasi pengukur akselerasi berbasis GPS, hasilnya cukup bikin ia sumringah.
“Yang tadinya pakai injektor standar dan TB Xenia 1.3 dapat 12,7 detik untuk mencapai 0 – 100 km/jam, pakai injektor Ertiga facelift ini bisa dapat 12,5 detik,” bilang Afandi sambil menunjukkan hasil pengukuran.
Tapi yang masih mengganjal di hatinya, hasil pembakaran di busi masih agak memutih di ground electroda-nya.
“Kata temen gue yang mekanik, injektor Ertiga facelift dirancang untuk irit. Kalau mau lebih sip lagi, katanya bisa pakai punya Grand New Avanza eks Singapura 8 holes,” tuturnya.
Namun karena masih sama-sama berjumlah 8 holes, ia memutuskan untuk cari produk aftermarket yang bentuknya sama, tapi jumlah holes-nya 10 atau 12.
“Biar pengabutannya lebih matap lagi. Tunggu saja tanggal mainnya!” tutup Afandi
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR