Otomotifnet.com - Bagi Arkananta Rajendra Kusuma, dunia modifikasi mobil sudah jadi hobinya sejak akhir '90-an.
Malah pria yang akrab disapa Angga ini sempat bikin heboh dengan ubahan pada Jeep Wrangler YJ miliknya, yang pakai pelek Hamann Pegasus 22 inci di awal 2000-an silam.
Nah, beberapa tahun menghilang karena kesibukan sekolah dan bekerja, rupanya Angga kangen lagi memodifikasi mobil.
"Tiba-tiba saja kepikiran pengin modif mobil lagi setelah hampir 10 tahun absen. Tapi, tentunya yang masih bisa buat bawa keluarga dengan mobil itu," ucapnya.
Baca Juga: Kijang Innova Facelift Muncul, Bodykit Anyar, Cuma Ada Varian Mesin Diesel
Pilihan pun jatuh pada New Toyota Venturer keluaran 2018, "Modifnya juga gak sesangar dulu, sekarang lebih sopan lah, hahaha… Namun yang pasti gayanya kekinian," ujarnya sambil tergelak. Kyn
MESIN GANTI TURBO
Pertama yang dilakukannya adalah meningkatkan performa mesin diesel kasta tertinggi Innova Reborn ini.
Meski mesinnya itu sudah dilengkapi turbo, tapi performa yang dihasilkan belum memuaskan Angga.
Akhirnya satu unit turbo Hybrid Blade dari Thailand pun dipasang menggantikan turbo aslinya.
Pemasangannya di Alecon Racing, Kelapa Gading, Jakarta Utara. "Ini turbo dari mesin 1KD milik Hilux Thailand," bilangnya.
Nah, yang membuat Angga agak menahan diri adalah, mesin diesel bawaan Venturer 2018 miliknya ini tidak bisa diakali ECU-nya.
"Sudah gue coba kemana-mana, gak ada yang bisa. Akhirnya ya tambah piggyback Pro Speed dari Thailand juga," keluhnya.
Baca Juga: All New Toyota Kijang Innova 2.0 G, Coak Sasis Buat Hilangkan Stress!
Selain itu ia juga menambahkan ATF cooler custom, agar transmisi matiknya tetap adem pada saat digeber.
INTERIOR SPORTY
Masuk ke dalam kabinnya, ciri khas 'anak lama' masih terasa kental. Angga memasang jok Recaro Sport sebagai pengganti jok depan.
Lalu beberapa bagian dasbor dipasang panel carbon fiber, agar kesan sportinya semakin kuat.
"Gue juga pasang paddle shift karbon nih!" serunya.
Tak ketinggalan sistem audionya diupgrade, head unit standar digusur pakai produk Alpine Halo9.
Dipadu dengan speaker Impulse Zigma dan midrange Impulse, yang diperkuat power amplifier 4 channel Audison.
Sementara untuk melayani suara rendah, ditugaskan subwoofer JL w3v3 10 inci.
Nah, agar suara yang dihasilkan makin jernih dan detail, Angga menambahkan sound processor Audison.
Baca Juga: Bedah Isi Kabel Audio, Ketebalan Serabut Tembaga Punya Fungsi Masing-masing
EKSTERIOR KARBON
Di bagian eksterior, Angga menambahkan beberapa cover panel karbon.
"Gue pasang di cover spion, outer handle dan di emblem. Selebihnya, semua panel chrome ‘didelete’ dengan stiker hitam," jelas pria yang berprofesi sebagai 'pembasmi narkoba' ini.
PELEK LEBAR & BBK
Sebelumnya di bagian kaki-kaki Angga menggunakan pelek Volk Rays TE37, "Sekarang ganti pakai Advan RG1 GTR Face ukuran 18x9,5 inci rata. Keren juga ternyata!" serunya.
Untuk bannya, ia percayakan pada Bridgestone Adrenalin RE003 ukuran 235/50 R18.
Kemudian agar lebih safety, BBK AP Racing Pro5000R CP9665 355 mm dipasang menggantikan rem standar di bagian depan.
Untuk suspensi, Angga pilih coil over Tein Street Basic dan underbrace berlabel Undercontrol.
DATA MODIFIKASI
Mesin : Oil catch tank Flex Thailand, cover radiator Bangmod Thailand, pipa intake Non titanium Thailand, air filter K&N, turbo hybrid Blade Thailand, pipa intercooler custom, ATF cooler custom, external fuel pump Denso, exhaust custom MS Thai, piggyback Pro Speed Thailand PowerD, oil pan cooler custom, boost meter Autometer, EGT meter Shadow
Interior : Jok Recaro Sport, full carbon fiber panel, carbon fiber dan retrim setir, paddle shift, cruise control
Kaki-kaki & Suspensi : Pelek Advan RG1 GTR face 18x9,5 inci, ban Bridgestone Adrenalin RE003 235/50 R18, BBK AP Racing Pro5000R CP9665 355mm rotor,Hell brake line, coil over Tein Street Basic, underbrace Undercontrol
Eksterior : Cover carbon emblem, cover carbon spion, cover carbon outer handle
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR